WASIOR -Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor berkeinginan setiap distrik/kecamatan di daerah itu memiliki SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) dan pabrik es batu.
Keberadaan SPBN dan pabrik es batu akan sangat membantu pemberdayaan nelayan mengingat secara geografis Teluk Wondama merupakan kabupaten bahari di mana sebagian besar penduduk bermukim di kawasan pesisir dan kepulauan.
Meski bukan perkara mudah, bupati berharap hal itu bisa terealisasi secara bertahap. Mambor mengaku sudah menyuarakan hal itu kepada pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga terkait.
“Coba kita pikirkan ada pabrik es yang murah energi. Kalau bisa di setiap distrik, karena itu yang menjadi kendala bagi nelayan kita. Pabrik es dan minyak (BBM)” kata Bupati.
“Jadi kita ada minta ada 2 hal terkait dengan pemberdayaan nelayan itu (ke pemerintah pusat). Yaitu SPBN di setiap distrik dan pabrik es batu, “ lanjut Mambor pada pembukaan Musrenbang RKPD di Distrik Rumberpon, belum lama ini.
Sebagai kabupaten bahari, Teluk Wondama sejatinya menyimpan potensi besar di bidang perikanan dan kelautan.
Namun sejauh ini sumber daya bidang perikanan dan kelautan belum bisa dioptimalkan untuk menopang kesejahteraan masyarakat termasuk para nelayan itu sendiri.
Kesulitan mengakses BBM termasuk es batu untuk pengawetan ikan menjadi kendala pokok yang dihadapi para nelayan hingga saat ini.
Mereka terhambat memasarkan hasil tangkapan karena harus membutuhan BBM dalam jumlah banyak untuk bisa mencapai kota Wasior yang merupakan pusat jual beli di Teluk Wondama.
Pada saat yang sama mereka juga butuh es batu agar ikan maupun hasil laut lainnya yang didapat bisa awet alias tidak cepat membusuk.
“Jadi harus ada SPBN di setiap distrik. Mereka tidak boleh ke Wasior. Uang yang disiapkan untuk beli minyak itu lebih besar daripada uang yang dipakai untuk mancing, “ucap Mambor.
“Sehingga harus ada SPBN di setiap distrik kemudian ada pabrik es mini dengan kualitas es yang sama dengan yang dihasilkan di PPI. Itu baru satu minggu bisa tahan, “imbuh orang nomor satu Wondama itu.
DPRD juga mendukung keinginan bupati agar ada SPBN juga pabrik es batu untuk keperluan nelayan.
Melalui rekomendasi terhadap LKPj Kepala Daerah tahun anggaran 2022, DPRD mendorong agar ada SPBN di setiap distrik terutama di di wilayah pesisir dan kepulauan.
“Mendorong adanya SPBN di setiap distrik pesisir dan kepulauan, “demikian poin rekomendasi DPRD untuk urusan perikanan dan kelautan yang dibacakan anggota DPRD Remran Sinadia dalam rapat paripurna baru-baru ini. (Nday)