Makassar– Komunitas Masyarakat Takalar penggemar Warkop Kembar, Tinumbu Makassar, dalam beberapa bulan terakhir ini sangat intens mencermati pemberitaan disejumlah media cetak maupun media online tentang nama-nama calon bupati Takalar yang tampaknya masih didominasi olehdari kalangan politisi.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan Selasa 9 Pebruari di Warkop Kembar Tinumbu, yang dihadiri Hasan Dg Nyikko, Kandacong, Najamuddin, Rahman Sibali, Ridal Sijarrah, Ruslan Talli, dan Nasrullah Rahim, justru komunitas ini berpandangan lain.
Seperti yang disampaikan Ruslan Dg Talli, yang juga ketua komunitas masyarakar Takalar wilayah Wajo, Tallo dan Bontoala, justru menghendaki calon bupati Takalar mendatang pengganti Dr H Burhanuddin Baharuddin sebaiknya dicari dari kalangan akademisi maupun dari birokrat. Sungguh banyak kabupaten dan kota yang dipimpin oleh akademisi dan birokrat berkembang pesat.
Hal yang sama juga disampaikan Nasrullah Rahim yang juga warga Takalar yang tinggal di Bontoala, mengatakan, beberapa kabupaten dan kota yang yang bupatinya dari kalangan akademisi daerahnya cukupberkembang, diantaranya Wajo (Prof Dr Ir Radi A Gani), Tana Toraja (Prof Dr T.R Andi Lolo), Bantaeng (Prof Dr Ir Nurdin Abdulah), Takalar ( Dr H Syahrul Saharuddin (Birokrat/akademisi), dan bahkan gubernur Sulsel pernah dijabat oleh akademisi yakni Prof Dr Achmad Amiruddin selama dua periode dengan programnya yang sangat terkenal adalah, petik, olah dan jual. Khusus untuk Syahrul Saharuddin mantan bupati Takalar bukan putra daerah tetapi mampu memajukan Takalar lebih baik dan sesudahnya juga bupatinya bukan putra daerah yakni Zainal Abidin dan Takalat maju.
“Saya pikir Takalar tidak kekuarangan sumber daya. Dari kalangan akademisi beberapa yang sudah bergelarprofesor, doktor dan sejumlah birokrat yang cukup potensial untuk bisa didorong menjadi calon bupati Takalar periode mendatang,”tandas Nasrullah seraya mengatakan kedepan tidak ingin bupati yang kita pilih tersandera oleh banyak kepentingan politik, tapi kita ingin bupati kita hanya berpkir untuk kesejahtraan masyarakat Takalar. yang juga mantan politisi partai Hanura Kota Makassar.
Mantan politisi partai Hanura Makassar ini menurutnya, calon bupati Takalar tidak harus putra daerah. “Kalau ada orang yang dianggap potensial bisa memajukan Takalar sekalipun bukan putra daerah, tidak ada masalah, yang penting bisa memajukan Takalar dan mampu mensejahterakan masyarakat Takalar. Kasihan Takalar yang kaya potensi sumber daya alam tapi kemajuan pembangunannya sangat lamban. Ini mungkin karena yang memimpin Takalar bukan dari akademisi,”ujarnya.
Sementara Hasan Dg Nyikko, menyebutkan, beberapa orang Takalar dari kalangan akademisi yang saat ini sudah bergelar dokor adalah, Dr Musyawir Taiyeb (UNM), Dr Kembong Daeng (UNM), Dr Patmawati (Ketua Stikes Tanawali Persada Takalar), Dr Sri Wulan (Unhas) dan dari Birokrat, diantaranya Ir Alimuddin Daeng Namba (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulsel), H. Abdul Haris, SE (Ka.Statistik Takalar) dan sejumlah nama yang juga potensial untuk diusung menjadi calon bupati Tekalar periode mendatang.
Laporan: Ulla/ Muh Yahya