3 proyek BNPBD Takalar Seperti “Dihindari” Konsultan Pengawas, Ada Apa?

Tiga dari empat titik proyek BNPBD Takalar yang telah berjalan hingga mencapai progres 15% ternyata masih belum mempunyai konsultan pengawasan. Hal tersebut disebabkan oleh tender pengawasan sebelumnya yang dinyatakan gagal tender oleh pihak PPK. Anehnya, gagal tender tersebut ternyata disebabkan karena tidak ada satupun perusahaan konsultan yang mendaftar sebagai peserta tender.

Hal tersebut diungkapkan oleh kepala BNPBD Kab. Takalar sekaligus PPK keempat proyek bernilai hampir 10 miliar rupiah tersebut, Saharuddin Siriwa, sebagaimana dikutip disalah satu media online.

“ Memang konsultan pengawasan saat ini untuk 3 titik sementara di tenderkan, karena sebelumnya gagal tender, sebab tidak ada yang ikut…..” jelas Saharuddin Siriwa.

Hal tersebut jelas memberikan kesan aneh dimana proyek pengawasan ketiga proyek tersebut terkesan “dihindari” oleh para konsultan. Padahal nilai pagu pengawasan mencapai ratusan juta rupiah.

Baca Juga :   Gas Elpiji 3 Kg Semakin Langka, Pengecer Naikkan Harga Rp30 Ribu, Pemerintah Cuek

Lalu jika benar demikian, sebenarnya ada apa dengan proyek BNPBD Kab. Takalar tersebut?

Sebelumnya, salah satu proyek BNPBD yang dikerjakan di daerah Maccini Baji desa Ujung Baji, Sanrobone belum lama ini sempat ramai diberitakan beberapa media online serta LSM setempat. Badan Anti Korupsi Indonesia (LSM BAKIN) Takalar bahkan meyakini proyek tanggul di Maccini Baji tersebut telah menyalahi bestek.

” Kami meyakini pekerjaan tersebut tidak sesuai bestek. Kami punya dasar atas itu. Dan kami harap TP4D bisa bekerja secara maksimal didalamnya ” jelas Nursalam, ketua BAKIN Takalar kepada media Kabar Timur (30/09/2017)

Pos terkait