123 Tahun Pekabaran Injil Bagi Suku Arfak, Lakotani Ajak Warga Terus Digerakkan Beribadah di Pantai Amban

MANOKWARI- Pantai Amban atau yang lebih dikenal dengan pantai “Petrus Kafiar”, merupakan tempat bersejarah masuknya Injil di tempat tersebut.

Guru Petrus Kafiar sejak tahun 1897 melakukan pelayanan dan penginjilan berpindah-pindah dan menetapkan tanggal 11 Februari sebagai HUT Pekabaran Injil masuk di pantai Amban.

Tahun ini, peringatan 123 Tahun Pekabaran Injil Bagi Suku Arfak melalui Suku Meyah dirayakan lewat ibadah syukur bersama di Pantai Amban, Selasa, 11 Februari 2020.


Ibadah syukur tahun ini mengusung Tema: ” Kasih Setia Tuhan Tak Akan Berkesudahan, Tetap Turun – Temurun (Masmur 100:50)” dengan sub thema: ” Ajarlah Kami Memahami Kasih Setiamu Untuk Hidup Bersahabat Dengan Semua Orang,”.

Gubernur Papua Barat dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur, Mohammad Lakotani menyampaikan bahwa Gerakan ibadah syukur peringatan 123 Tahun Pekabaran Injil bagi Suku Arfak harus terus bergema setiap saat.

Baca Juga :   Pemkab Pegaf Komitmen Berdayakan Pengusaha OAP

“Anak-anak dari suku besar Arfak khususnya Meyah hendaknya menyadari kasih Allah dalam perjalanan suku ini, agar setiap tahun mengadakan ibadah bersama di tempat ini,” ujar Lakotani.

Gubernur juga mengajak semua kelompok yang tergabung dalam suku besar Arfak ( Suku Meyah, Atam, Sough, Mansim Borai, Moskona dan Empur) diarahkan atau digerakkan untuk beribadah bersama di pantai Amban, khususnya pada peringatan 11 Februari 2025 nanti.

“Alangkah baiknya ibadah setiap tahunnya dihadiri keluarga besar suku Meyah dari semua dedominasi gereja yang ada di Manokwari,” kata Lakotani.

Sebelumnya, tanggal 9 Februari 2019 lalu, generasi muda Meyah telah mengukur lokasi pantai Amban sepanjang 400 meter mengikuti jalan raya. Mereka berkomitmen membangun serta menata halaman gereja sebagai tempat ibadah padang atau tempat rekreasi religius untuk kepentingan dan kebutuhan umum.

Baca Juga :   SK Guru P3K SMA dan SMK Terlambat, Ini Alasannya

“Dipantai Amban situs lnjil Tuhan ini, akan dibangun museum sejarah suku-suku yang tergabung dalam suku besar Arfak dalam perjalanannya mendapatkan berita pekabaran Injil,” ujar Lakotani. (LN).

Pos terkait