Tingkatkan Kualitas SDM Aparatur Kampung, DPMK Manokwari Gelar Pelatihan

MANOKWARI-Untuk meningkatkan SDM Aparatur Kampung, Dinas Pemberdayaan dan Kampung kabupaten Manokwari menggelar Pelatihan Peningkatan Kualitas dan Kinerja Aparatur Kampung dan Non Aparatur Kampung, di Swisbell Hotel Manokwari, 3-6 Juni 2018

Septon Sayori, selaku Ketua Panitia mengatakan pelatihan sebanyak 80 peserta dari masing- masing distrik ikut pelatihan tersebut.

Distrik Manokwari timur 26 peserta, Manokwari barat 18 orang, Tanah Rubuh 6 peserta , Sidey 6 peserta, 12 orang kepala kampung dan 12 orang sekertaris kampung, 12 orang ketua Bamuskam, 12 orang Sekertaris Bamuskam, 4 orang Sekertaris Distrik, ditambah 4 seksi PMD, 24 staf dan tenaga honorer dari Dinas Pemberdayaan Masyrakat dan Kampung.

Metode dalam pelatihan ini adalah metode Pembelajaran Orang Dewasa ( POD). Sebuah metode pelatihan yang mendukung pencapaiam tujuan menempatkan pengetahuan dan pengalaman peserta pelatihan sebagai modal bersama dalam sistem pembelajaran. Metode ini lebih banyak mengembangkan diskusi serta eksploitasi ide dan gagasan.

Baca Juga :   Kesaksian Lumpak Marise Simanjuntak Ditekan Penyidik Agar Mengaku Serahkan Rp450 Juta ke PPK

Narasumber yang dilibatkan dalam Pelatihan ini yaitu Plt, Kadis pemberdayaan masyrakat dan kampung dan Balai besar pemerintah desa labupaten Malang.

Mewakili bupati Manokwari, Plt.Sekda, Aljabar Makatita mengatakan bahwa untuk menyelenggarakan pembangunan yang ada di tingkat kampung, aparat diwajibkan menyusun suatu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDESA) serta program yang dikeluarkan OPD dan program-program yang diprioritaskan pemerintah pusat ke kampung.

Diharapkan melalui pelatihan ini dapat menjadi pendidikan dini bagi aparatur kampung memahami berbagai hal yang bersangkutan dengan korupsi dan aparatur kampung dan prinsip anti korupsi seperti kejujuran, kepedulian, kemandirian , kedisiplinan, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, keberanian, dan keadilan.

” Aparat Kampung harus mengembangkan potensi kampungnya sesuai dengan kemampuan dan kewenangan kampung agar masyrakat tidak hanya menjadi penonton dikampungnya sendiri” Kata Aljabar.

Pos terkait