Terkait Pencegahan Virus Corona, Seorang WNA Asal Jepang Enggan Diperiksa Petugas Bandara Rendani

Manokwari—Petugas kesehatan karantina Bandara Rendani Manokwari dari Kantor Kesehatan pelabuhan (KKP) kelas III melakukan upaya pencegahan dengan memasang alat pedeteksi suhu atau Health Quarantine Chek di ruangan pintu keluar Bandara.

Selain alat pedeteksi suhu, nampak petugas pelayanan di Bandara menggunakan masker guna mengantisipasi pencegahan virus Corona maupun virus lain yang menyebar melalui udara.

Kordinator Wilayah Kerja Bandara Rendani Kantor Kesehatan pelabuhan KKP Kelas III, dr. Rohma Saleh saat ditemui di Bandara Minggu (16/01-2020), mengatakan pemasangan alat pedeteksi suhu ini dilakukan dalam rangka upaya mendeteksi orang yang masuk melalui bandara.

“Tadi memang ada satu warga Negara asing asal Jepang, kami berupaya melakukan pendekatan untuk melakukan pemeriksaan namun dia tidak mau,” Kata dr. Rohma Saleh.

Saat ini pihaknya telah mengumpulkan manifest dan akan berkordinasi dengan pihak Imigrasi agar mencari WNA tersebut, tujuannya untuk dilakukan pemeriksaan meskipun dia berasal dari Jepang.

Baca Juga :   Polda Papua Barat Berikan Bansos Kepada Warga Dikampung Soribo Dan Sowi

“Di Jepang kan ditemukan satu kasus, makanya kita berupaya melakukan pendekatan agar diperiksa namun yang bersangkutan tidak mau, kami tidak memaksa karena takutnya kami melanggar kode etik,” tutur dr. Rohma Saleh.

Rohma mengakui, Kementrian Kesehatan mengeluarkan rilis terdapat sejumlah daerah di Indonesia yang masuk dalam kategori kewaspadaan tinggi masuknya Virus Corona, salah satu Daerah di Indonesia yakni Manokwari.

“Saya berharap masyarakat tidak panik dan jika menemukan orang asing terutama warga negara China yang ada di Manokwari dan berpotensi terinfeksi virus, bisa melaporkan atau setidaknya menyarankan agar yang bersangkutan melakukan pemeriksaan medis,” Kata Rohma Saleh.

Disinggung soal tenaga kerja China yang bekerja di pabrik semen milik PT SDIC Manokwari, dirinya mengatakan hal itu merupakan kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, perlu adanya kordinasi.

Baca Juga :   APBD Manokwari 1.2 Triliun Diarahkan Realisasinya Menyentuh ke Masyarakat

“Untuk pekerja di Pabrik Semen itu merupakan kewenangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten, kita sifatnya kordinasi saja,” pungkas dr.Rohma Saleh. (AD)

Pos terkait