WASIOR – Puluhan honorer yang tergabung dalam pencari kerja (Pencaker) Kabupaten Teluk Wondama, Selasa siang memblokir jalan utama di kota Wasior.
Massa menutup salah satu sisi ruas jalan Wasior- Rasiei dengan dahan kayu yang sengaja ditebang di pinggir jalan. Akibatnya kendaraan dari arah Rasiei ke Wasior tertutup sehingga arus lalu lintas menjadi tersenda karena hanya satu ruas yang bisa dilewati.
Aksi blokir jalan dilakukan sebagai ekspresi kekecewaan atas pengumuman kuota tambahan CPNS formasi 2018. Massa honorer kecewa karena merasa kuota tambahan sebanyak 83 orang tidak menjawab aspirasi yang sebelumnya telah mereka suarakan.
Massa tetap menolak membuka palang jalan meskipun Kapolres AKBP Yohanes Agustiandaru bersama jajaran langsung turun lapangan melakukan mediasi. Mereka bersikeras bupati, wakil bupati, Ketua DPRD dan Sekda harus datang agar mereka bisa menyampaikan secara langsung aspirasi mereka.
Setelah satu jam aksi berlangsung, Wakil Bupati Andarias Kayukatuy akhirnya datang ke lokasi dan berdialog dengan massa.
Di hadapan Wabup, Koordinator Pencaker Syane Suabey meminta agar ada kebijakan khusus yang diambil Pemkab Wondama untuk memastikan nasib ratusan tenaga honorer yang telah lama mengabdi namun belum juga diangkat menjadi CPNS.
“Kami minta pada penerimaan CPNS berikut hanya untuk kami OAP saja (Orang Asli Papua)” kata Syane.
Mereka juga minta ada formasi yang disediakan bagi tenaga honorer yang usianya sudah di atas 35 tahun dalam penerimaan CPNS formasi 2021.
“Kami minta dari 500 formasi, 200 untuk kami yang sudah 35 tahun ke atas karena kami ini sudah tidak punya kesempatan lagi kalau bapak tidak tolong kami”ucap salah seorang honorer.
Menanggapi itu, Wabup Andi Kayukatuy menyatakan dirinya bersama bupati akan berupaya agar semakin banyak honorer yang telah mengabdi bisa diangkat menjadi CPNS.
Namun demikian karena kuota CPNS terbatas maka tidak semua bisa diakomodir sekaligus.
“Solusinya adalah penerimaan CPNS formasi 2021. Kita ada 500 lebih formasi jadi nanti kita atur agar adik-adik honorer bisa diakomodir. Tapi pasti tidak bisa semua karena data honorer ada 900 orang tapi kuota cuma 500,”jelas Wabup.
Andi, panggilan karib Wakil Bupati meminta para honorer untuk bersabar dan mempercayakan semuanya kepada bupati dan dirinya.
“Yang ijazah sarjana, diploma dan SMA siap-siap untuk ikut tes. Saya akan kawal nanti kalau sudah dimulai,”ucap mantan Kepala Dinas Sosial Wondama.
Setelah mendengar penjelasan Wabup, massa akhirnya sepakat untuk membuka blokade jalan sehingga arus lalu lintas kembali lancar. (Nday)