KABARTIMUR,HALTIM-Bupati Halmahera Timur (Haltim) Drs. Ubaid Yakub,MPA ,menegaskan sejumlah persoalan yang harus segera di selesaikan PT.Antam Tbk. Saat melakukan pertemuan dengan pihak perusahan plat merah itu di Kantor Antam Pusat Jakarta, Rabu (21/04/2021).
Dalam pertemuan yang di hadiri petinggi Antam di Jakarta itu, Bupati meminta agar PT. Antam, agar segera melakukan penyelesaian permasalahan pencemaran lingkungan yang terjadi di blok Marnopo maupun beberapa titik lainnya yang menjadi lokasi operasi Antam di Halmahera Timur.
” Pak bupati tegaskan ada upaya ekstra dari Antam Untuk segera mengatasi pencemaran lingkungan di Mornopo dan sekitarnya dan di semua blok penambangan Antam,” jelas Bupati, melalui Kabag Humas Pemkab Haltim, Yusup Thalib.
Selain menyoroti, persoalan lingkungan yang saat ini menjadi sorotan publik di Maluku Utara, Orang nomor 1 di pemkab Haltim juga meminta agar PT. Antam tidak pasif dalam percepatan pembangunan pabrik Feronikel yang ada di Maba Pura kecamatan Kota Maba.
” Dalam hal ini pembangunan power plant sehingga diharapkan akhir 2021 atau awal 2022 ini smelter Antam Sudah bisa berjalan,” Tegas Bupati.
Lanjut dia, pengoperasi power plant yang diperuntuhkan untuk mendukung smelter Antam, pihak Antam wajib menyisahkan sebagian untuk melayani kebutuhan listrik di wilayah Halmahera timur sehingga bisa mengatasi kendala listrik yang selama ini menjadi keluhan dari masyarakat haltim.
” Minimal ada sebagian kapasitas yang bisa di gunakan untuk kebutuhan masyarakat,” Pinta Ubaid.
Sementara itu, agar dalam proses penambahan nikel di wilayah Haltim agar dapat menopang sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan tetap memberikan ruang kepada Perusahaan Daerah (Perusda) Haltim untuk ikut berkonstribusi dalam menopang pendapatan daerah.
” Hal ini lebih khususnya di blok penambangan pulau pakal sehingga bisa penambah sektor pendapatan Daerah,” Ungkapnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Bupati Ubaid Yakub, di dampingi Wakil Bupati Haltim, Anjs Taher, Dirut BUMD Haltim Abd. Rasid Musa , dan beberapa keplaa dinas terkit.(RH/RED)