Stok Minyak Goreng di Wondama Masih Aman Sampai Lebaran, Distributor Tetap Diminta Batasi Penjualan

WASIOR – Persediaan minyak goreng di Kabupaten Teluk Wondama diklaim masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga dua bulan ke depan termasuk untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 2022.

Hal itu dipastikan usai digelar monitoring lapangan oleh tim gabungan dari Pemkab bersama Polres Teluk Wondama ke sejumlah distributor serta pasar di kota Wasior, Sabtu (19/3/2022).

Monitoring dipimpin oleh Kapolres AKBP Yohanes Agustiandaru dengan melibatkan Asisten II Setda Teluk Wondama Jemmy Suila, Kabag Ops Polres AKP Wilman Simalango serta Kabid Perdagangan Dinas Perindagkop dan UMKM Frans Boy Korwam bersama sejumlah staf.

H. Krisman, salah satu distributor sekaligus pemilik toko swalayan Kuri Mart Wasior menuturkan, saat ini stok minyak goreng di ritel miliknya maupun di gudang sudah mulai menipis.

Namun, dia memastikan stok baru yang didatangkan dari Manokwari akan segera tiba dalam beberapa waktu ke depan.

“Sudah ada pemuatan yang kami sudah rencanakan di kapal di Manokwari, insya Allah sudah ada sekitar 200 karton itu minyak (merk) Kayu Manis 5 liter. Kalau tidak ada halangan minggu depan sudah ada kapal kami, “ungkap Krisman.

Baca Juga :   Cegah Tindak Kejahatan, Warga Wondama Minta Polisi Rutin Sambang ke Sekolah

Selain ke Manokwari, menurut Krisman, dirinya juga telah mengajukan pemesanan minyak goreng ke distributor langganannya di Surabaya, Jawa Timur. Hanya saja belum ada kepastian kapan bisa dikirimkan lantaran pihak distributor di Jawa melakukan sistim antre.

“Kami juga sudah upayakan membuka PO ke (Jawa) tapi sistimnya sistem antri Pak, dan kami sudah pesan dan kalau tembus saya kira bisa kita pakai untuk Kab Teluk Wondama.

Jadi untuk stok insya allah kami upayakan semaksimal mungkin karena kami juga ingin menyediakan suplai stok yang mencukupi untuk kebutuhan di kabupaten Wondama, “lanjut Krisman.

Kapolres AKBP Yohanes Agustiandaru mengatakan, dari monitoring itu diketahui minyak goreng kemasan dari sejumlah merk masih tersedia di pasar rakyat dan di toko swayalan.

Demikian pula stok di gudang distributor masih tetap ada meski jumlahnya sudah mulai menyusut.

Namun demikian para distributor menjamin stok yang ada ditambah dengan pasokan baru yang sudah dipesan – sebagian sudah dalam proses pemuatan ke kapal – masih cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.

Baca Juga :   Dari Wasior untuk Papua Barat, BRI Gelar Undian Hadiah Simpedes serta Launcing Perdana BPNT dan LinkAja

“Stok minyak goreng masih cukup aman sampai dengan (bulan) puasa dan lebaran. Hanya saja ada kendala terkait distributor di Jawa maupun di Manokwari ada beberapa yang menghentikan pasokannya sehingga kami menyarankan kepada distributor di Teluk Wondama untuk mencari langkah-langkah supaya stok ini aman termasuk juga dari Dinas Perindagkop melakukan asistensi,”ujar Kapolres.

Meskipun stok masih aman, para distributor diminta untuk membatasi penjualan dengan tidak melepas minyak goreng dalam jumlah besar kepada konsumen agar persediaan tetap terjaga.

“Jadi cukup digunakan untuk keperluan rumah tangga saja,”ujar Ndaru, sapaan karib Kapolres Teluk Wondama.

Menurut Asisten II Jemmy Suila, Pemkab Teluk Wondama tetap mempersiapkan langkah antisipasi meski persediaan minyak goreng sejauh ini masih cukup aman.

Antara lain mengupayakan agar pasokan minyak goreng dari Surabaya yang dalam beberapa waktu terakhir terhenti sebagai imbas dari kelangkaan yang terjadi di Jawa bisa kembali ada.

Pemkab juga akan mengupayakan minyak goreng curah yang harganya lebih murah bisa masuk ke Wondama sehingga masyarakat bisa memiliki alternatif.

Baca Juga :   Mambor Rubah Desain Rumah Bantuan Pemda dari Kayu Jadi Rumah Permanen

“Di minggu berikut akan ada rakornis bidang perindustrian dan perdagangan (tingkat Provinsi Papua Barat), di situ akan disampaikan kondisi minyak goreng di Teluk Wondama sehingga diharapkan seperti minyak curah kemudian pabrik-pabrik di Jawa timur tetap memberikan pasokan ke Teluk Wondama sehingga kami tetap bisa mendapat pasokan minyak goreng dan harga di pasaran tetap terjaga dengan baik,” ujar Suila.

Dia menambahkan Pemkab juga akan melakukan pengawasan agar tidak terjadi permainan harga minyak goreng yang memberatkan masyarakat. Dia berharap para distributor maupun pengecer tidak mengambil keuntungan yang berlebihan.

“Karena kita sudah punya tol laut, harga itu sudah bisa ditekan sedemikan rupa. Dengan demikian tetap pengawasan tetap dilakukan baik oleh Dinas Perindag maupun oleh kepolisian, “ujar mantan Kabag Perekda Wondama itu.

Adapun harga minyak goreng diketahui berkisar antara 22-23 ribu per liter untuk minyak goreng kemasan di tingkat ritel atau toko swalayan. Sementara di pasar rakyat harganya sedikit lebih tinggi antara 25 sampai 26 ribu per liter untuk merk Bimoli. (Nday)

 

Pos terkait