WASIOR, Kabartimur.com– Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Elysa Auri buka suara perihal nasib 546 tenaga honorer Pemkab Wondama yang hingga kini belum juga mendapatkan kepastian pengangkatan menjadi calon aparatur sipil negara (CASN).
Auri menjelaskan, berdasarkan keterangan resmi yang diperoleh dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), saat ini masih berjalan tahapan validasi berkas oleh BKN.
Hasil validasi BKN itu nantinya diserahkan ke Pemda melalui BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) untuk ditindaklanjuti.
Bupati menjamin tidak ada perubahan jumlah maupun nama tenaga honorer dalam proses validasi yang saat ini sedang berjalan.
“Sampai dengan saat ini masih divalidasi. Validasi itu tidak mengurangi yang kita usul dari sini. Jadi kalau ada yang tahu namanya terdaftar dalam daftar itu, itu sudah kita tidak rubah lagi, “kata Auri di hadapan ratusan tenaga honorer yang mendatangi kantor BKPSDM di Iriati, Wasior, Kamis (13/11/2025).
Menanggapi pertanyaan perihal kapan SK pengangkatan menjadi CASN bagi honorer 546, bupati menyatakan belum bisa memastikan hal itu karena masih menunggu proses di BKN dan MenPANRB.
Namun demikian Auri memberi sinyal bahwa besar kemungkinan SK CASN bagi honorer 546 tidak akan terbit pada tahun 2025 ini. Karenanya bupati minta para tenaga honorer tetap bersabar menunggu.
“Sekarang tinggal dua bulan (menuju akhir tahun) jadi tidak mungkin. Jadi gaji dan administrasi itu dihitung mulai Januari (2026) ke atas. Saya minta adik-adik tetap kerja baik-baik saja, masuk kantor yang baik, “kata kepala daerah.
Di hadapan bupati, perwakilan honorer 546, Rony Suabey mengaku dia bersama rekan-rekannya kini dihantui kecemasan akan nasib mereka. Pasalnya sampai saat ini tidak kunjung ada kepastian kapan mereka bisa mendapatkan SK pengangkatan menjadi CASN.
Sementara di satu sisi, banyak di antara mereka yang sudah berusia tua bahkan beberapa sudah meninggal dunia sebelum sempat merasakan menjadi ASN.
“Kami mohon tahun sudah harus dapat SK. Kalau mau tertahan lagi sampai kapan. Banyak dari kami ini sudah mengabdi bertahun-tahun, bahkan ada kakak-kakak yang sudah meninggal, “kata Rony.
Rony juga berharap tidak ada lagi tahapan seleksi atau tes untuk para honorer sebagaimana yang sempat disebut-sebut selama ini.
“Teman-teman ini bertanya apakah nanti ada seleksi lagi. Kami minta kepastian tentang itu karena teman-teman tidak mau ada seleksi lagi karena mereka ini sudah mengabdi lama, “ucap pegawai honorer Bagian Administrasi Pemerintahan Setda ini.
Soal seleksi, bupati menyebut tidak lagi ada tahapan seleksi melalui tes bagi para honorer 546. Yang dilakukan BKN hanyalah validasi untuk mengecek keabsahan berkas serta dokumen sesuai yang dipersyaratkan.
“Ini hanya validasi bukan seleksi. Ini validasi untuk cek dokumen mana yang kurang jadi bukan seleksi, “tandas Auri.
Sebagai informasi, honorer 546 adalah kelompok tenaga honorer Pemkab Teluk Wondama dengan masa kerja sejak 2005 dan paling akhir Tahun 2021 yang telah lolos verifikasi administrasi.
Mereka merupakan gelombang pertama dari 1.400 lebih tenaga honorer Pemkab Teluk Wondama yang diusulkan menjadi CASN baik PNS maupun P3K. (Nday)







