Manokwari, kabartimur.com- Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Manokwari Bernard Boneftar dan Edi Waluyo ( BERBUDI) melakukan pertemuan dengan pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah sebagai ajang silahturahmi, pada jumat (27/9).
Pertemuan yang berlangsung selama 5 jam ini ini dihadiri oleh Pengurus Pimpinan Wilayah dan Pemuda Muhammadiyah Papua Barat.
Kedatangan pasangan BERBUDI ini bertujuan untuk bersilaturahmi dan memohon doa serta dukungan agar pencalonan mereka di Pilkada 2024 dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang positif.
“Terima kasih kepada pimpinan dan pengurus Muhammadiyah yang telah membuka pintu silaturahmi untuk kami. Insyaallah, silaturahmi ini akan terus berlanjut, dan Muhammadiyah akan selalu bersama kami hingga nanti kami memimpin Manokwari” ujar Boneftar.
Boneftar juga menjelaskan bahwa pencalonannya didorong oleh tingginya permintaan masyarakat dan dorongan tersebut menjadi alasan utama dirinya maju di Pilkada Manokwari 2024, bukan karena ambisi pribadi.
“Tidak ada ambisi dalam pencalonan ini, hanya karena besarnya dorongan dari masyarakat, Kami ingin memberikan perubahan yang lebih baik bagi Manokwari” Jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Barat Doktor Mulyadi Djaya, menyampaikan harapan besar kepada pasangan BERBUDI dan jika dipercaya memimpin Manokwari diharapkan dapat menjalankan amanah masyarakat dengan sebaik mungkin.
“Mudah-mudahan niat baik pasangan BERBUDI ini dikabulkan dan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Manokwari,” Harapnya.
Para pengurus Muhammadiyah juga menyuarakan harapan agar pasangan BERBUDI, jika terpilih, dapat lebih memperhatikan sektor pendidikan.
Kesamaan visi dan misi antara Muhammadiyah dengan pasangan BERBUDI diharapkan dapat menjadi agen perubahan di Manokwari terutama di sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan berbagai masalah lainnya.
Pasangan BERBUDI berharap, dengan dukungan ini, mereka dapat memimpin BERBUDI dan membawa perubahan yang diidamkan oleh masyarakat.
Disamping itu, Mulyadi menjelaskan bahwa Penerimaan Muhammadiyah bersama Paslon BERBUDI merupakan ajang silaturahmi dan kesempatan untuk mendengar visi dan misi serta memberi masukan tentang beberapa hal untuk melakukan peribahan dan perbaikan kedepan terutama dibidang sosial, ekonomi dan pendidikan .
“Tiga bidang ini sangat penting untuk dilakukan perbaikan di kabupaten Manokwari sebagai tempat berdiamnya suku-suku nusantara dan semua agama, sehingga paslon yang terpilih menjadi pemimpin nantinya pembangunan secara nasional bisa berlangsung dengan baik” harapnya.
Senada disampaikan oleh Helmi Abdurahman S,Pd ketua pemuda Muhamadiyah sangat mengapresiasi ajang silahturahmi dan tujuan BERBUDI dalam memperbaiki Manokwari kedepannya.
Menurutnya, Sangat penting sebagai pemuda mengetahui tujuan dan harapan calon bupati dan wakil bupati dan hal apa saja yang mereka perbaiki jika terpilih menjadi pemimpin di Manokwari..
Dalam pertemuan tersebut BERBUDI menyampaikan hal-hal yang bisa dilakukan apabila dipercayakan untuk memimpin Manokwari dan Banyak kesamaan antara muhamadiyah dan program yang akan BERBUDI kerjakan. Diantaranya keterlibatan partisipatif masyarakat dalam merencanakan program pemerintahan.
Terkait isu yang berkembang di masyarakat diantaranya tentang isu separatis, anti pendatang dan anti muslim Boneftar menegaskan bahwa isu tersebut tidaklah benar dan sengaja disebar oleh oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab dan hal itu telah dimunculkan sejak 2015 saat dirinya memasuki kontestasi politik.
Bagi Boneftar jabatan strategis yang pernah diamanatkan kepada dirinya oleh Menkopolhukam sebagai pengamat kebijakan daerah membuktikan bahwa ia dipercaya oleh negara.