Sebuah Rumdis AL Manokwari Dialihfungsikan Menjadi Museum Jala Bhakti

MANOKWARI, Kabartimur.com- Sebuah Rumah dinas (RUMDIS) di Angkatan Laut (AL) dialihfungsikan untuk sebuah museum.
Hal itu ditandai dengan peletakan pavin blok bersama bupati kepala fasharkan, Kapolres, dandim di halaman museum TNI-AL Jala Bhakti, di Jalan Kapten Yugoharto Fasharkan TNI-AL, Rabu (20/4/2022).

Museum Jala Bhakti Fasharkan Manokwari ini diprakarsai Kafasharkan TNI AL Manokwari Kolonel Laut (T) Rahmadi Subagya, dilandasi karena di kota Manokwari hanya terdapat sebuah bangunan museum yakni di Pulau Mansinam.

” Dengan memanfaatkan salah satu bangunan Rumah Dinas yang berbentuk Rumah Panggung dan bangunan ini merupakan peninggalan zaman Belanda, dengan tujuan didirikanya sebuah Museum Jala Bhakti yaitu untuk menjaga serta melestarikan nilai-nilai sejarah serta menggali peran serta TNI AL khususnya Fasharkan (Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan)” terang Kafasharkan TNI-AL Manokwari, Kolonel Laut (T) Rahmadi Subagya.

Selain itu juga museum berfungsi mengemban misi untuk mengenalkan dan menumbuhkan cinta Bahari dan sejarahnya bagi para pelajar dan Generasi muda yang ada di Kota Manokwari.
Rahmadi mengungkapkan , saat ini keberadaan Museum Jala Bhakti masih memerlukan beberapa penyempurnaan baik dari koleksi benda benda sejarah, Ruang Pamer serta bangunan Museum itu sendiri.

Selain itu, renovasi pembangunan Museum Jala Bhakti akan dilaksanakan secara bertahap, untuk tahap pertama membutuhkan dana sekitar Rp. 290.850.000.

Baca Juga :   Kisruh Penolakan Kepsek Baru di SD Inpres 2 Binagara, Masih Menunggu Keputusan Bupati Haltim

Adapun Sasaran yang akan di renovasi dalam tahap pertama ini adalah perbaikan jalan masuk, pembuatan pagar keliling, renovasi ruang pamer dan mengisi benda benda yang mempunyai nilai sejarah dan tahap selanjutnya akan dilaksanakan pembangunan ruang loby, ruang baca, KM/WC untuk pengunjung dan rehab garasi mobil.

Untuk melengkapi Koleksi benda sejarah, pihaknya menghimbau kepada Masyarakat yang berada di Kota Manokwari yang ingin berpartisipasi dalam mengisi dan menambah koleksi benda benda sejarah atau informasi yang bernilai sejarah di Museum Jala Bhakti bisa berkoordinasi dengan Fasharkan TNI AL Manokwari.

Dengan beralih fungsinya salah satu Rumdis TNI-AL yang memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi menjadi sebuah Museum yang menampilkan sejarah serta bangunan yang bernilai cagar budaya diharapkan bisa memberikan gambaran sejarah, kebanggaan, motivasi yang positif, dan meningkatkan kinerja bagi Prajurit Fasharkan.

Baca Juga :   Anti Golput, Sekda Ajak Warga Manokwari Gunakan Hak Pilih

Serta mengkomunikasikan sejarah tersebut kepada masyarakat di Manokwari pada umumnya serta menambah wawasan sejarah dan menumbuhkan semangat kejuangan yang tinggi pada generasi muda dan pelajar di Manokwari pada khususnya.

Rahmadi menambahkan, pembangunan museum jala bhakti sesuai arahan dari kepala staf angkatan laut Laksamana Yudo Margono dan Panglima armada III Laksamana Muda TNI Irvansyah.

“Dengan harapan, agar generasi muda tidak melupakan sejarah para pendahulunya, dalam setiap membangun kita selalu mengingat sejarah pendahulu sesuai dengan pesan bapak presiden Soekarno jangan pernah lupakan sejarah. Sejarah sebagai pondasi pembangunan kedepan menjadi lebih baik,” tuturnya.

Sementara itu bupati Manokwari Hermus Indou dalam penyampaiannya mengapresiasi keberadaan museum Jala Bahkti TNI-AL dimana nantinya akan membangkitkan semangat mempelajari history mulai dari mata uang yang tidak terpisahkan dengan peradaban manusia.

Baca Juga :   Wabup Manokwari Harap Usulan Musrenbang Distrik Juga Ditujukan Kepada Pemprov dan Pemerintah Pusat

Bupati mengatakan bahwa museum tidak hanya sebagai pelindung benda cagar budaya, melainkan sebagai pembentukan ideologi disiplin, pengembangan pengetahuan bagi publik namun Museum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat modern dan Nilai-nilai sejarah yang disajikan dalam museum dapat membangun spirit generasi kita, yang mau berkunjung ke museum.

Bupati menambahkan, keberhasi museum ini akan menjadi sarana pendidikan bagi seluruh generasi muda, agar mengetahui betapa sulitnya para pendahulunya membangun sebuah peradaban dan mewariskannya kepada generasi saat ini.

“Dengan membangun museum ini, kita sedang membangun Manokwari ini memiliki nilai history tetapi juga nilai kepariwisataan yang tinggi. Sehingga perekonomian masyarakat juga meningkat,” harapnya. (Red)

Pos terkait