WASIOR, Kabartimur.com– Dewan Adat Papua (DAP) menyerukan kepada seluruh orang asli Papua agar menjadikan Perayaan Satu Abad Nubuatan Dominee Izaak Samuel Kijne, 25 Oktober 2025 sebagai momentum kebangkitan mewujudkan peradaban baru Papua yang berakar pada iman, kasih dan kemandirian bangsa sendiri.
Wakil Sekretaris Jenderal DAP, Yohanis Ronsumbre dalam pernyataan pers di Kantor DAP Daerah Wondama di Wasior, Senin (27/10), mengajak semua anak Papua merenungkan perjalanan panjang peradaban Papua selama 100 tahun semenjak dibukanya pusat pendidikan bagi orang Papua oleh I.S Kijne di Bukit Aitumieri, Miei Teluk Wondama pada 1925.
Ronsumbre menyatakan, perayaan Satu Abad Peradaban Papua di Teluk Wondama yang dihadiri 15 ribu orang dari berbagai penjuru Tanah Papua telah memunculkan harapan baru akan semakin kuatnya solidaritas kebangsaan Papua.
Kendati begitu, dia menekankan, solidaritas antar sesama orang Papua itu harus dilandasi dengan kasih juga kesadaran bersama untuk senantiasa menjaga warisan adat dan budaya leluhur.
“Serta mewariskan tanah dan kehidupan yang diberkati bagi generasi mendatang, “tandas Ronsumbre.
Dalam kaitan itu, DAP juga mengajak orang Papua untuk menghayati lebih dalam nubuatan Pendeta I.S Kijne sebelum meninggalkan Tanah Papua.
Yang berbunyi; ‘Di atas batu ini, saya meletakkan peradaban orang Papua. Sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini.
Sebab bangsa ini akan bangkit memimpin dirinya sendiri. Barangsiapa bekerja di tanah ini dengan setia, jujur dan dengar-dengaran maka ia akan berjalan dari tanda heran satu ke tanda heran yang lain’.
Pesan lainnya berbunyi; ‘Saya akan pulang dengan keyakinan bahwa tanah dan bangsa Papua akan dikuasai oleh mereka yang mempunyai kepentingan politik atas segala kekayaan hasil tanah itu. Tetapi mereka tidak akan membangun manusia Papua dengan kasih sayang.
Banyak hal baru akan terjadi yang membuat orang Papua menyesal. Tetapi sekali lagi, itu bukan maksud Tuhan, itulah rencana manusia’.
“Pesan itu sebagai peringatan rohani dan panggilan moral bagi seluruh anak bangsa Papua, “ujar Ronsumbre yang juga menekankan bahwa pesan Kijne itu telah diingatkan kembali oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pendeta Andrikus Mofu pada puncak Perayaan Satu Abad Nubuatan I.S Kijne.
Lebih lanjut DAP juga mendorong komitmen bersama semua elemen masyarakat Papua untuk menatap abad ke-2 peradaban baru orang Papua yang lebih gemilang.
Untuk itu dibutuhkan kesadaran kolektif yang berakar pada kasih, kebenaran dan ketaatan kepada Tuhan Semesta Alam.
“Hanya dengan kesetiaan kepada firman-Nya serta persatuan hati di antara sesama anak adat, bangsa Papua akan bangkit dan membangun peradaban baru yang bermartabat, adil dan damai sejahtera, “tutup Ronsumbre.
Turut hadir dalam pernyataan bersama DAP, Ketua Referensi Wilayah Adat Tabi Yakonias Wabrar, Referensi Perempuan Adat Papua Caroline Woisiri, Ketua DAP Daerah Wondama Adrian Worengga.
Juga Godlef Wolter Baransano, Ketua BPP Kamar Adat Pengusaha Papua bersama Elieser Matui, Wakil Ketua Dewan Adat Daerah Yapen.
Ikut menyetujui Zakarias Horota, Sekretaris Umum Dewan Adat Wilayah Doberay, Yunus Sarumi, Ketua DPP Pemuda Adat Papua, Alberth Bilasi, Wakil Ketua Dewan Adat Daerah Mamberamo Raya.
Kemudian Yan Komisapa, Wakil Ketua Dewan Adat Daerah Bintuni serta Mananwir Tonny Kapisa, Wakil Ketua Dewan Adat Daerah Byak. (Nday)







