WASIOR, Kabartimur.com – Revitalisasi atau penataan kembali kawasan Situs Aitumeiri di Kabupaten Teluk Wondama yang merupakan situs religi bersejarah bagi orang Papua ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan ke depan.
Bupati Teluk Wondama, Elysa Auri berkeinginan pekerjaan lanjutan revitalisasi Situs Aitumeiri harus sudah tuntas sebelum Perayaan Satu Abad Peradaban Orang Papua yang jatuh pada 25 Oktober 2025.
Karena itu bupati memutuskan kegiatan revitalisasi Situs Aitumeiri yang anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten Teluk Wondama dilaksanakan pada awal pekan ini tepatnya mulai Senin, 26 Mei 2025.
“Saya sudah koordinasi dengan Sinode (Badan Pekerja Sinode Gereja Kristen Injili di Tanah Papua) untuk memulai pekerjaan revitaliasi Situs Aitumeiri supaya nanti bisa digunakan pada perayaan Satu Abad Peradaban Orang Papua pada 25 Oktober 2025, “kata Auri.
Hal ini disampaikan bupati pada ibadah menandai dimulainya revitalisasi Situs Aitumeiri, Sabtu (24/5) di kompleks Situs Batu Peradaban di Aitumeiri, Miei Distrik Wasior.
Untuk diketahui, beberapa kegiatan revitalisasi Situs Aitumeiri yang bersumber dari APBD Kabupaten Teluk Wondama.
Yakni, pembangunan panggung untuk pentas hiburan dan seni yang berlokasi di samping depan Situs Batu Peradaban, pembangunan area pedestrian dan taman juga pembuatan lapangan parkir serta penataan saluran pembuangan di kawasan situs.
Sementara penataan lapangan sepak bola yang juga dipersiapkan sebagai area terbuka untuk beribadah dan kegiatan lainnya dari anggaran Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Termasuk tangga naik dan turun menuju Situs Batu Inspirasi yang berada di bagian atas Bukit Aitumeiri.
Bupati mengajak semua elemen masyarakat Teluk Wondama mendukung kegiatan revitalisasi Situs Aitumeiri agar dapat berjalan dengan baik dan lancar serta dapat terselesaikan tepat waktu sebagaimana yang diharapkan.
“Saya harap semua kita termasuk para pelaku ekonomi dan semua masyarakat kita mendukung. Kita satu hati dan satu tujuan untuk wujudkan ini. Karena ini adalah wajah Kabupaten Teluk Wondama, “ucap Auri.
Anggota Badan Pekerja Sinode GKI di Tanah Papua Wilayah XII Pendeta Rosalie Wamafma juga mengimbau semua pihak turut serta mendukung pekerjaan revitalisasi Situs Aitumeiri agar terlaksana dengan baik sesuai yang diharapkan.
“Tempat ini harus kita kerjakan dengan baik. Kita mulai dari hati yang mengasihi Tuhan supaya pekerjaan ini berdampak bagi banyak orang, “pesan Pendeta Ros.
Faisal selaku konsultan pelaksana pekerjaan revitalisasi Situs Aitumeiri dalam kesempatan itu mengatakan, lanjutan revitalisasi Situs religi bersejarah bagi orang Papua itu dimulai pada Senin, 26 Mei 2025. Pihaknya diberi target untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam waktu tiga bulan ke depan.
“Kita rencana pekerjaan ini (pangung, area pedestrian, taman dan parkiran) serta elemen pendukung lainnya kita targetkan selama tiga bulan, akhir September sudah harus selesai, “ujar Faisal.
Situs Aitumeiri memiliki peranan penting bagi orang asli Papua karena menjadi tempat dibukanya sekolah formal pertama yang mendidik orang asli Papua bisa mengenal menulis, membaca dan berhitung yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya peradaban baru orang Papua.
Sejarah mencatat, sekolah pertama di Aitumeiri yang dibuka misionaris asal Belanda I.S Kijne pada 1925 melahirkan banyak anak-anak Papua yang cerdas dan hebat pada masanya. Beberapa di antaranya kemudian menjadi pemimpin di lembaga pemerintahan juga jabatan penting lainnya.
Revitalisasi Situs Aitumeiri oleh Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama sejatinya telah dimulai pada 2022 pada era kepemimpinan Bupati Hendrik Mambor dan Wakil Bupati Andarias Kayukatuy.
Kegiatan yang telah dilakukan adalah pemugaran Situs Batu Peradaban yang merupakan salah satu bagian penting dari Situs Aitumeiri yang diresmikan 15 Agustus 2024 lalu. (Nday)