Reaksi Pelajar Wondama Soal MBG: Makanannya Enak, Sebagian Masih Tolak Hingga Minta Tambah Sambal

WASIOR, Kabartimur.com– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat telah dimulai pada 21 Agustus lalu.

Sebanyak 2.700 siswa dari jenjang TK/PAUD hingga SMA menjadi penerima perdana program yang sekarang dikenal dengan nama Makan Bergizi Nasional (MBN).

Pada hari pertama berjalan, para pelajar di sejumlah sekolah yang menjadi sasaran MBG memberikan reaksi beragam. Sebagian besar mengaku senang dengan adanya layanan makan siang gratis yang langsung diantar ke sekolah.

“Senang (dengan adanya MBG) karena bisa buat semangat belajar karena kitorang tidak rasa lapar lagi (di siang hari), “ungkap Galvin Nunaki, pelajar SMAN 03 Kaibi, Distrik Wondiboi.

Para siswa juga mengaku menu MBG enak. Mereka mengusulkan jika memungkinkan menu MBG dilengkapi dengan sajian sambal sehingga bisa lebih terasa nikmat di lidah.

“(Rasanya) Enak tapi kalau tambah sambal lagi boleh, “ujar Amelia Mambor, siswi kelas 12 SMAN 03 Kaibi.

Baca Juga :   HUT RI ke-80, Bupati Auri Ajak Masyarakat Perkuat Kebersamaan untuk Wondama yang Lebih Maju

Adapun menu MBG sebagaimana terpantau pada pengantaran hari pertama di SMAN 03 Kaibi, Kamis (21/8), meliputi nasi, sayur, sepotong daging ayam dan sepenggal buah semangka.

Menu MBG yang disajikan dalam ompreng tidak dilengkapi sendok maupun air putih. Jadinya para siswa harus membawa air minum dan sendok setiap hari.

Sebaliknya, sejumlah pelajar masih enggan menerima MBG. Mereka menolak menyantap menu MBG yang sudah diantarkan ke sekolah. Sebagian beralasan dilarang orang tua mereka untuk makan menu MBG.

Hal itu disampaikan Bupati Teluk Wondama, Elysa Auri yang bersama Wakil Bupati Anthonius Alex Marani dan Forkopimda serta pimpinan DPR Kabupaten (DPRK) dengan sejumlah kepala OPD meninjau langsung pelaksanaan MBG pada hari pertama, 21 Agustus 2025.

“Memang ada beberapa kendala yang kita alami di tahap pertama ini. Tetapi tadi kita sudah sepakat sama-sama dengan Forkopimda dan DPRK bahwa ini hari ini pertama jadi tingkat kemauan dari anak-anak untuk mendapatkan MBG ini, ada yang langsung terima makan ada yang belum, “ungkap bupati.

Baca Juga :   HUT PGRI Ke-72 dan Hari Guru Nasional Ditandai Dengan Pemotongan Nasi Tumpeng oleh Bupati Tana Toraja

Bupati menduga keengganan sejumlah siswa menerima MBG dipengaruhi dari adanya informasi-informasi tidak benar yang diterima para orang tua melalui media sosial.

Meski begitu bupati meyakini seiring berjalannya MBG, para siswa yang saat ini masih enggan pada akhirnya akan mau menerima MBG.

“Saya harap nanti mereka bisa terima nanti. Bagi yang tidak makan, stoknya tetap jalan. Kita tidak kasih kurang. Tadi saya sudah pesan kepada guru-guru untuk tetap catat kalau besok ada yang mau bergabung, “kata Auri.

Wakil Bupati Anthonius Alex Marani berharap masyarakat Teluk Wondama tidak terpengaruh dengan isu-isu liar terkait MBG.

Alex menyatakan kehadiran Pemda bersama Forkopimda pada hari pertama pelaksanaan MBG adalah untuk memastikan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

“Ini adalah program Presiden dan kami semua bupati dan Forkopimda ikut meninjau langsung ini untuk memastikan bahwa MBG bisa sampai ke penerima dan langsung kami melihat apakah makanan ini enak atau tidak dan mendengarkan tanggapan mereka, “ucap orang nomor Pemkab Wondama ini.

Baca Juga :   Satu dari Tiga Penduduk Wondama Masih Miskin, BPS Sarankan Pemkab Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Kodim 1811/Teluk Wondama, sasaran MBG di Kabupaten Teluk Wondama untuk para pelajar adalah sebanyak 12.sebanyak.

Jumlah itu mencakup 27 PAUD, 23 TK, 68 SD, 28 SMP/MTS dan delapan SMA/SMK.

Pada tahap pertama yang sudah dilayani sebanyak 2.700 siswa pada dua wilayah distrik/kecamatan yakni Distrik Rasiei dan Distrik Wondiboi. (Nday)

 

Pos terkait