Puskesmas Diminta Proaktif Sosialisasikan Bahaya Covid-19

MANOKWARI – Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Manokwari selaku Ketua Satgas Covid-19, Robert. R.A Rumbekwan meminta puskesmas yang ada di Kabupaten Manokwari untuk proaktif mensosialisasikan tentang bahaya Covid-19 serta pentingnya mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Ia mengatakan, sosialisasi bukan hanya tugas tim Satgas Covid-19, melainkan juga puskesmas.

“Tanggung jawab puskesmas dimasing-masing wilayahnya. Informasi sosialisasi harus sampai ke masyarakat. Kalian adalah anggota gugus tugas yang ada di garda terdepan,” kata Rumbekwan, Kamis (3/12/2020).

Ia meminta puskesmas untuk memprogramkan sosialisasi hingga mencakup ke semua masyarakat hingga ke kampung-kampung secara menyeluruh.

“Kita punya tanggung jawab yang sama untuk mensosialisasikan ini ke masyarakat, agar mereka bisa mematuhi apa yang menjadi keharusan dan tuntutan dari wabah ini,” pesan Rumbekwan.

Sosialisasi ini dimaksdukan agar ada perubahan perilaku dimasyarakat. Karena sebagian masyarakat saat ini masih beranggapan Covid-19 bukanlah penyakit, melainkan proyek. Untuk itu perlu adanya sosialisasi.

Baca Juga :   LP3BH Manokwari Mendesak Presiden Segera Bentuk Pengadilan HAM di Papua

“Semua kampung yang ada diwilayah kerja puskesmas harus dijangkau dengan sosialisasi. Jangan biarkan isu yang salah ini berkembang, kita harus sosialisasikan agar ada perubahan perilaku” harap Rumbekwan.

Kadinkes, Alfred Bandaso mengatakan pihaknya perlu melakukan sosialisasi guna meminimalisir dampak buruk di kemudian hari.

“Karena virus ini baru, maka wajar jika masyarakat masih sulit untuk memahami. Sembari berjalan kita harus belajar, dengan pengalaman itu bisa meminimalisir kemungkinan yang lebih buruk dikemudian hari,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Satgas Covid-19, Wanto mengatakan, puskesmas harus bisa membagi dan menjadwalkan waktu untuk melakukan sosialisasi dan melakukan pelayanan. Menurutnya,sosialisasi dan pelayanan harus tetap berjalan.

“Pelayanan harus tetap buka, sosialisasi ke kampung-kampung harus berjalan. Ambil waktu dihari Minggu karena bertepatan dengan hari ibadah. Menurut saya itu lebih baik, daripada mengundang mereka, harus ada undangan dan lainnya, lebih efisien jika dilakukan di tempat ibadah,” pungkas Wanto.

Baca Juga :   Aktivis Perempuan dan Anak Protes Viralnya Foto Ibu Menyusui dalam Ruang Tahanan

Pos terkait