MANOKWARI – Pemkab Teluk Wondama, Papua Barat memperpanjang kondisi darurat pascabencana banjir Wasior dengan menetapkan masa transisi darurat selama 14 hari. Adapun tanggap darurat selama 7 hari sejak 24 Desember telah berakhir pada 30 Desember, hari ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Teluk Wondama Denny Simbar pada apel gabungan hari terakhir masa tanggap darurat, Senin di Taman Masasosoya Topai Wasior menjelaskan, masa transisi darurat selama 2 pekan diberlakukan karena masih banyak perbaikan yang harus dilakukan terutama sarana dan prasarana publik.
“Artinya yang belum tertangani dalam masa tanggap darurat akan dikerjakan lebih lanjut pada masa transisi darurat. Terutama untuk pemulihan sarana prasarana publik. Nanti akan ditetapkan dengan SK Bupati dengan koordinator Kepala BPBD dan Wakilnya Kepala Dinas PU dan tetap akan dibantu lintas OPD dan juga TNI/Polri, “ kata Simbar.
Kepala Pelaksana BPBD Teluk Wondama Gasper Kapisa menyebut masa transisi darurat berlaku mulai 31 Desember sampai 13 Januari 2020. Dia mengatakan, dalam masa transisi darurat sudah tidak ada lagi posko penanganan darurat.
“Sampai sekarang ini masih ada sisa-sisa kayu, parit-parit juga masih ada yang tertutup lumpur juga untuk pengerukan di Kali Anggris. Hal-hal seperti itu yang akan dilaksanakan dalam masa transisi darurat.
Harapannya sampai 13 Januari nanti semua kondisi sudah kembali normal seperti sebelumnya, “ kata Gasper yang dihubungi via telepon dari Manokwari.
Adapun hari terakhir masa tanggap darurat kembali diisi dengan kegiatan kerja bakti bersama jajaran Pemkab bersama TNI/Polri dan masyarakat. Sasaran kegiatan adalah pembersihan kawasan terdampak banjir terutama saluran drainase yang banyak tertimbun lumpur dan pasir tebal. (Nday)
