WASIOR – Setelah satu pekan lebih nihil, per 26 Oktober 2020 kasus virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Teluk Wondama kembali bertambah. Ada 2 kasus konfirmasi positif baru yang didapatkan sehingga secara keseluruhan jumlah kasus corona di Wondama menjadi 69 kasus.
Kendati demikian ada juga kabar baik. Pasien Covid-19 yang mengalami kesembuhan terus bertambah. Dalam 5 hari belakangan ini tercatat ada 11 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sehingga total yang telah sembuh mencapai 64 orang. Adapun kasus meninggal dunia 2 orang.
“Jadi yang dirawat di ruang Isolasi (RSUD) ada 3 orang (sudah termasuk 2 kasus yang baru ditemukan), “ungkap Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Teluk Wondama dr.Yoce Kurniawan dalam konferensi pers di Manggurai, Senin malam.
Tambahan 2 kasus positif baru per 26 Oktober terdiri atas 1 orang pasien yang akan dirawat inap di RSUD Teluk Wondama dan 1 orang pelaku perjalanan. Keduanya teridentifikasi sebagai kasus 68 dan kasus 69.
Untuk kasus 68, dr. Yoce menjelaskan, yang bersangkutan masuk ke UGD RSUD Teluk Wondama pada Senin sore dengan gejala berat berupa sesak nafas dan batuk.
Karena akan dirawat inap, yang bersangkutan menjalani pemeriksaan rapid test dengan hasil reaktif sehingga dilanjutkan pemeriksaan swab dengan TCM dan hasilnya ternyata positif Covid-19.
“Kita sudah siapkan beberapa alat, alat antara sebelum dilakukan (pemasangan) ventilator. Alat ini yang kita harapkan untuk mengurangi sesak atau meningkatkan desakan oksigen dalam darah dengan menggunakan saturasi oksigen dalam darah.
Alat ini juga baru kita adakan dengan dana Covid. Mudah-mudahan bisa membantu. Dan tadi (Senin malam) setelah mengunakan alat ini yang bersangkutan sudah mulai kurang sesaknya, “ujar Direktur RSUD Teluk Wondama itu.
Sementara untuk kasus 69, yang bersangkutan merupakan pelaku perjalanan yang akan keluar Teluk Wondama.
Pada 24 Oktober lalu, yang bersangkutan melakukan rapid test dengan hasil reaktif sehingga dia menjalani karantina mandiri terpusat di wisma karantina di gedung Badan Kepegawaian Diklat (BKD) di Iriati, Wasior.
Karantina dilakukan karena pemeriksaan swab tidak bisa langsung dilakukan di Wasior lantaran keterbatasan cartridge TCM di RSUD Teluk Wondama. Sehingga sampel swab yang bersangkutan dengan 40 sampel lainnya dikirim untuk dilakukan pemeriksaan di RS Provinsi Papua Barat di Manokwari.
“Saat ini cartridge tinggal 1 buah. Kenapa kita tidak periksa di Wasior untuk kasus pelaku perjalanan, karena dia tanpa gejala sehingga bukan prioritas untuk dilakukan pemeriksaan.
Jadi ada 12 orang yang dilakukan pemeriksaan rapid test reaktif tidak kita lakukan pemeriksaan swab TCM di RS kenapa karena cartridge terbatas, “terang Yoce. (Nday)