Pindah ke Teluk Bintuni, AKBP Hari Sutanto Sebut Teluk Wondama Tanah Penuh Berkat

WASIOR, Kabartimur.com– Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hari Sutanto mohon pamit kepada Pemda dan  masyarakat Kabupaten Teluk Wondama.

Hari Sutanto mendapat tugas baru sebagai Kapolres Teluk Bintuni setelah dua tahun tiga bulan menjadi Kapolres Teluk Wondama. Dia digantikan oleh AKBP Bayu Dewasto.

Pada acara pisah sambut Kapolres Teluk Wondama, Kamis (27/3) malam lalu di Aula Mapolres di Wondiboi, AKBP Hari Sutanto mengaku memiliki banyak kenangan indah selama bertugas di Teluk Wondama.

“Dua tahun tiga bulan kami bertugas di sini, banyak kenangan yang kami peroleh, “kata Hari.

Haripun tak ragu menjuluki Teluk Wondama yang dikenal sebagai Tanah Peradaban Orang Papua sebagai Tanah Penuh Berkat.

Terlebih, Teluk Wondama merupakan tempat di mana dia untuk pertama kalinya mengemban jabatan sebagai Kapolres.

Dia lantas mengutip kata-kata Penginjil I.S Kijne saat berkarya di Wondama pada 1925 yakni ‘Barang Siapa Bekerja di Tanah ini dengan Jujur, Setia dan Dengar-dengaran, Dia akan Berjalan dari Satu Tanda Heran ke Tanda Heran yang Lain’.

Baca Juga :   Kasus Aktif Covid-19 di Wondama Tembus 100, Sebagian Besar Gejala Ringan

Ia mendengarkan pertama kali ‘Pesan Rohani’ dari misionaris asal Belanda yang dijuluki sebagai Guru Orang Papua itu saat menemani Kapolda Papua Barat berkunjung ke Situs Batu Peradaban di Aitumeiri, di Miei Distrik Wasior sewaktu dirinya masih menjadi perwira di Polda Papua Barat.

Meskipun tidak terlalu paham dengan makna dari kalimat itu, Hari mengaku tetap mengingat kata-kata dari Kijne itu. Tidak disangka, sekembalinya dari kunjungan ke Wasior mendampingi Kapolda, dia mendapat promosi menjadi Kapolres Teluk Wondama.

“Tanah ini tanah yang luar biasa. Saya waktu kunjungan pertama dengan Bapak Kapolda ke Wasior, kami menemani beliau ke Batu Peradaban. Balik dari sini, saya malah diangkat jadi Kapolres Teluk Wondama. Jadi ini seperti tanda heran untuk kami, “ucap Hari.

Hari juga mengaku merasa betah dan nyaman berdinas di Teluk Wondama. Selain alam yang indah dengan udaranya yang sejuk, menurutnya masyarakat Wondama sangat baik dan ramah juga patuh hukum.

Baca Juga :   Melihat Pembukaan Sasi Laut, Kearifan Lokal Menjaga Kelestarian Sumber Daya Laut di Kampung Menarbu

“Walaupun tanah ini kecil tapi begitu teduh, tenang dan enak. Masyarakatnya enak. Kalau ada persoalan, tidak pernah ada yang aneh-aneh. Dikasih tahu, diberi pemahaman oleh yang lebih tua atau dari pemimpinnya, ikut (nurut), “kata Hari.

“Bisa dibilang, selama dua tahun di sini, saya sebagai Kapolres bisa tidur nyenyak, karena nyaris tidak ada gangguan Kamtibmas. Jadi mohon tanah ini harus dijaga, “ pesan Hari sembari memohon maaf apabila ada kesalahan yang dibuat selama bertugas di Teluk Wondama.

Bupati Teluk Wondama Elysa Auri mewakili Pemda dan masyarakat menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada AKBP Hari Sutanto atas pengabdiannya selama menjabat Kapolres Teluk Wondama.

Bupati juga menyinggung kata-kata Pendeta I.S Kijne yang menjadi inspirasi bagi AKBP Hari Sutanto selama bertugas di Teluk Wondama.

Baca Juga :   Covid-19 di Wondama Bertambah 7 Kasus, Kampanye Pilkada Harus Lebih Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Orang nomor satu Wondama ini percaya pesan rohani dari I.S Kijne itu akan mendatangkan banyak hal baik dalam perjalanan karir AKBP Hari Sutanto juga dalam kehidupan keluarga.

“Saya percaya kalimat ini akan menjadi satu tanda heran tidak hanya di Papua tetapi di mana tuhan menempatkan kita semua, termasuk untuk Bapak AKBP Hari Sutanto dan keluarga, “ujar kepala daerah yang dilantik pada 20 Februari 2025 ini. (Nday)

 

 

Pos terkait