WASIOR – Calon Bupati Teluk Wondama nomor urut 3 Paulus Indubri menyatakan, masyarakat Wondama membutuhkan pemimpin yang berani bertindak cepat dan berpikir cerdas untuk bisa membuat Wondama berlari lebih kencang sehingga tidak terus-terusan tertinggal.
Alasan itulah yang membuat dirinya memutuskan berpisah dengan bupati petahana Bernadus Imburi dan memilih maju sebagai calon bupati dalam Pilkada 2020 dengan menggandeng Kuro Matani.
“Saya harus keluar (berpisah) supaya saya punya pengetahuan yang Tuhan sudah anugerahkan di otak saya bisa keluar. Kalau saya jalan slow-slow nanti saya lama.
Jadinya saya keluar supaya saya bisa berlari lebih cepat. Mengambil keputusan yang cepat karena rakyat Wondama tidak mau menunggu lagi, “tandas Indubri dalam kampanye terbatas di kompleks Huntap Wondiboi, Distrik Wondiboi, Kamis siang.
Wakil Bupati Teluk Wondama petahana ini kembali menegaskan, Wondama harus bergerak cepat untuk bisa maju dan sejajar dengan daerah lainnya.
Maka dari itu, pemimpin Wondama haruslah sosok yang cepat, cerdas dan berpengalaman. Dia mengklaim, semua kriteria itu ada pada dirinya.
“Wondama butuh pemimpin cepat, cerdas. Cepat bicara, cepat ambil keputusan. Jangan tunggu, kalau tunggu kita akan terlambat berlari. Saya kasih tahu dengar ya, kalau kita mau tunggu kita tidak akan bisa berlari seperti yang saya inginkan, “ucap Indubri dengan suara lantang.
Lalu bagaimana caranya membuat Wondama bisa tancap gas, mantan Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Papua ini mengaku sudah mempersiapkan peta jalannya.
Yakni mencetak sumber daya manusia (SDM) Wondama yang unggul dan berdaya saing tinggi melalui perbaikan mutu pendidikan juga kualitas layanan kesehatan.
Dengan memprioritaskan pembangunan pada bidang pendidikan dan kesehatan, Indubri dan Matani (IDAMAN) berharap pada 10 atau 20 tahun ke depan ada banyak putera-puteri asli Wondama yang memiliki kemampuan tinggi dalam berbagai bidang sehingga yang bisa menjadi aktor utama kemajuan Teluk Wondama.
“Kenapa kami dua prioritas di bidang pendidikan dan kesehatan. Karena Wondama ini adalah tanah peradaban orang Papua. Orang Papua tahu tulis baca berhitung dan bernyanyi di mulai dari sini.
Sekarang coba hitung coba cari di mana posisi anak-anak Wondama saat ini (masih jarang yang jadi orang hebat dalam berbagai jabatan).
Jadi kalau kita tidak mulai hari ini maka kesempatan ini akan dibawa orang lain dan orang Wondama akan menyesal dalam hidupnya, “ujar alumni SMAN 01 Manokwari ini. (Nday)