MANOKWARI, Kabartimur.com- Akibat Kebakaran yang terjadi beberapa hari lalu di Pasar Wosi Kabupaten Manokwari saat ini pemerintah daerah sedang membenahi untuk difungsikan oleh masyarakat agar perekonomian masyarakat bisa berjalan.
Saat ini, pemerintah daerah sedang melakukan pembangunan pasar darurat bagi pedagang di pasar Wosi yang terdampak kebakaran yang diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp13,254 miliar.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Disperindagkop dan UKM Manokwari Herman Y. Rona, di ruang kerjanya Jumat (27/5/2022).
Herman menyebut bahwa berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan pasar darurat Wosi diperkirakan akan menelan biaya Rp13,254 miliar dengan konstruksi baja CNP.
Pembangunan pasar darurat Wosi itu, sesuai data dari Disperindagkop dan UKM Manokwari akan menampung sebanyak 741 pedagang termasuk pedagang yang menempati jalan lingkar Pasar Wosi.
Rencana pembangunan pasar darurat Wosi, dibutuhkan penanganan secara bersama, dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), Perindagkop dan UKM Manokwari.
Herman mengungkapkan bahwa pembangunan yang dilaksanakan ditangani langsung oleh BPBD Manokwari yang berkolaborasi dengan Perindagkop dan dinas PU dengan menggunakan konstruksi pasar darurat yang awalnya menggunakan baja ringan namun karena ada berbagai pertimbangan teknis salah satunya adalah lokasi pasar berada di tepi pantai sehingga direncanakan menggunakan baja CNP.
Selain itu, ada perubahan bahan baku konstruksi pembangunan seperti pipa saluran air, diperkirakan akan terjadi perubahan anggaran karena menyangkut spek atau kualitas.
Untuk diketahui konstruksi pasar darurat saat ini masih ditangani oleh pihak konsultan akan tetapi pekerjaan di lapangan sudah dilaksanakan oleh kontraktor untuk melakukan penimbunan.
Herman menyampaikan bahwa ketika proses penimbunan selesai maka selanjutnya akan dibangun pasar darurat yang ditargetkan 60 hari.
Adapun pasar darurat yang dibangun nantinya adalah tanpa sekat dengan desain 6 los dan empat kios.(Red)