MANOKWARI- Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan menyebut, rencana tugas pengerjaan jembatan penghubung Manokwari-Pulau Mansinam, bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR semata, namun juga menjadi tanggung jawab bersama.
“Yang jelas kita sudah usul dan sudah serahkan permohonan pembangunan jembatan dari Manokwari ke Pulau Mansinam. Jadi tugas pengerjaannya menjadi tanggung jawab bersama karena pulau Mansinam merupakan salah satu Icon tanah Papua. Kita juga harus perhatikan masyarakat disana, ekonomi disana nantinya seperti apa, itu juga harus dipikirkan.” Terang Dominggus Mandacan.
Gubernur Papua Barat pun menyebut, ketika pengerjaan fisik dilakukan oleh pihak Kementerian PUPR, maka setiap persoalan terkait hak ulayat dan pembebasan lahan, baik di wilayah Manokwari maupun di Pulau Mansinam menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.
“Itu kita sudah lakukan dimana-mana. Ketika pemerintah pusat akan membangun, maka kita yang didaerah siap mendukung. Ketika ada masalah dan persoalan terkait lahan itu urusan pemerintah daerah. Ini dilakukan agar pengerjaan yang dilaksanakan oleh pemerintah bisa berjalan dengan lancar.” Sebut Gubernur Papua Barat.
Sedangkan disinggung pro kontra di tengah masyarakat tentang pembangunan jembatan itu, Gubernur Papua Barat pun berharap, agar semua pihak terkait termasuk masyarakat Pulau Mansinam, Para Nelayan dan para pejasa taxi laut, bisa duduk bersama dengan unsur pemerintah untuk mendengar masukan, saran, solusi serta mencari jalan terbaik demi menghasilkan satu kesepakatan.
“Kalau kita lihat dari sudut pandang masing-masing tidak akan kita ketemu, mungkin orang pemerintahan tinjau dari sisi pemerintahan, orang ekonomi lain lagi, orang tata ruang lain lagi, jadi tidak akan selesai dan tidak akan dibangun. Tapi kalau kita duduk sama-sama, bicara sama-sama semua pasti selesai dengan baik.” pungkas Gubernur Papua Barat. (AG)