Pasar Sentral Iriati Kian Sepi Pembeli, DPRD Minta Pemkab Wondama Beri Perhatian Khusus

WASIOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Teluk Wondama meminta Pemkab memberi perhatian khusus terhadap Pasar Sentral Iriati.

Pasar induk yang diresmikan pada 2018 silam itu kondisinya kini semakin memprihatinkan.
Dari waktu ke waktu Pasar Iriati kian sepi pembeli.

Para pedagang termasuk Mama-mama Papua yang berjualan sayur-sayuran dan komoditi pertanian lebih sering merugi karena barang dagangannya tidak laku. Banyak kios yang memilih tutup karena tidak lagi memiliki penghasilan yang cukup.

Setali tiga uang, kondisi di dalam pasar juga semakin tidak ramah dengan para pedagang maupun pembeli.

Akses keluar masuk pasar sulit dilewati karena masih berupa jalan tanah yang penuh batu dan berlubang. Kawasan pasar juga kotor, jorok dan bau. Pada malam hari kompleks pasar gelap lantaran banyak  lampu penerangan mati.

“Pasar Iriati itu menurut keterangan para penjual, jam 10 itu sudah sepi. Tidak ada lagi orang masuk untuk beli. Jadi untuk mencari 10 ribu saja (sehari) itu sudah sangat susah. Benar-benar memprihatinkan untuk para pedagang.

Baca Juga :   Sudah Terima APD dari Gustu Covid-19, Bawaslu Wondama Tunggu Pelaksanaan Rapid Test

Jadi kami harap harus ada penataan di Pasar Iriati mulai dari jalan, penerangan juga penataan kios-kios jualan, “kata Ketua Komisi B DPRD Teluk Wondama Mathelda Fenetruma.

Hal itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi B dengan Dinas Perindagkop dan UMKM di ruang rapat utama kantor DPRD Teluk Wondama di Isei, Rabu (29/9/2021).

Fenetruma yang merupakan politisi Partai Hanura menegaskan kondisi Pasar Iriati saat ini sudah tidak layak lagi menyandang status sebagai pasar sentral. Karena itu perlu secepatnya dilakukan penataan kembali sarana prasarananya termasuk fasilitas pendukung agar aktivitas jual beli dalam Pasar Iriati bisa ramai kembali.

Anggota Komisi B Luther Tandian menambahkan, selain perbaikan sarana dan fasilitas penunjang dalam pasar, Pemkab juga harus melakukan penertiban terhadap pedagang yang belakangan ini banyak membuka jualan di pinggir jalan utama kota Wasior.

Baca Juga :   Raih Suara Terbanyak, Dua Nama Ini Jadi Calon Anggota MRPB Wakil Teluk Wondama

Kehadiran pedagang dadakan itu diklaim menjadi salah satu faktor penyebab Pasar Sentral Iriati menjadi sepi pembeli.

“Kami sudah turun ke Pasar Iriati, para pedagang di sana minta supaya ada penertiban terhadap pedagang yang ada di pinggir-pinggir jalan. Harusnya semua digiring ke dalam pasar supaya pembeli semua masuk ke pasar, “ucap Luther.

“Kasihan Mama-mama dari Sendrawoi itu, pagi turun mobil penuh dengan sayur, pulang juga penuh dengan sayur karena tidak laku. Kasihan, “sambung anggota DPRD dari Dapil Teluk Wondama II.

Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Ekbertson Karubuy mengakui Pasar Sentral Iriati memang masih banyak kekurangan sehingga perlu dilakukan pembenahan.

“Pasar Iriati yang sepi, ya memang kenyataanya seperti itu. Memang banyak yang harus kita lakukan lagi. Tapi urus pasar itu bukan hanya kami di Perindag tetapi lintas instansi.

Baca Juga :   Destinasi Objek Wisata Sulili Andalan Desa Baebunta

Contoh jalan di pasar, itu bukan tugas kami. Kami sudah minta instansi terkait untuk segera aspal karena itu jalan yang sangat buruk sehingga membahayakan. Mungkin itu juga alasan pembeli malas masuk. Tapi sampai sekarang belum juga, “ujar Ekber.

Ekber mengatakan penambahan fasilitas pendukung seperti pagar keliling, dermaga dan tempat penampungan ikan, penerangan, perbaikan saluran drainase termasuk penambahan kios dan los pasar sudah masuk dalam perencanaan Dinas Perindagkop.

Namun hal itu belum bisa direalisasikan karena terkendala anggaran yang terbatas.

“Harapannya di tahun 2022 Covid sudah berkurang sehingga refocusing anggaran sudah tidak besar-besar lagi supaya bisa kita fokus untuk urus ekonomi termasuk menata Pasar Iriati, “ucap Ekber. (Nday)

Pos terkait