Operasi Patuh Mansinam 2020, Pengemudi Dilarang Mabuk, Anggota Polisi Hindari Pungli

Manokwari, Polda Papua Barat mengawali operasi patuh Mansinam 2020 dengan menggelar apel yang di Pimpin Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda), Brigadir Jendral Polisi Mathius D. Fakhiri, Kamis 23 Juli 2020 di halaman
Upacara Mapolda PB.

Apel gelar pasukan merupakan wujud kesiapan Polda Papua Barat dalam rangka operasi patuh Mansinam 2020 lewat penyiapkan personil dan kelengkapan operasi.

Wakapolda tekankan dalam operasi patuh Mansinam terdapat 4 pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan yakni, orang mabuk saat berkendara, pengendara tidak menggunakan helm berstandar SNI, Pengendara yang menerobos Traffic light serta larangan bagi anak di bawah umur yang berkendara.

Dalam upacara Ops Patuh Mansinam yang digelar, Kapolda Papua Barat melalui Wakapolda mengingatkan kepada personil yang terlibat Oprasi Patuh Mansinam 2020 agar memperhatikan prokol kesehatan serta menghindari Pungli. Selain itu,  dia meminta agar pelaksanaan oprasi tetap mengacu pada SOP. 

Baca Juga :   KPU Luwu Utara Gelar Seleksi Wawancara Bagi 77 Calon Anggota PPS Sabbang Selatan

“Saya ingatkan bahwa personil yang terlibat dalam Operasi Patuh Mansinam 2020 agar menghindari pungutan liar (Pungli)” tegas Wkapolda.

Selain itu,  dalam amanatnya Wakapolda juga mengingtkan agar personil selalu meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan intansi terkait baik pemerintah maupun TNI. 

Dikatakan Wakapolda,   pelaksanaan oprasi ini merupakan wujud kesiapan Polda untuk menciptakan kepatuhan lalu lintas masyarakat. Menurutnya,  persoalan di bidang lalulintas berkembang cepat,  itu merupakan konsekuensi meningkatnya jumlah kendaraan motor dan populasi pendududk. 

Perkembangan ini juga berada pada era digital dimana oprasional sudah ada pada genggaman melalui ponsel.  

Wakapolda juga mengatakan,  pelaksanaan ops kali ini berbeda dengan ops sebelumnya karena dilaksanakan ditengah pandemi covid 19.

“Sesuai rencana garis besar ops, maka  kedepankan tindakan prefentif dan persuasif serta humanis.  Dengan maksud agar dapat memberi kesadaran tehadap tatatertib lalulintas serta kebiasaan baru guna memutus mata rantai covid -19,” tuturnya sembari berharap agar ops kali ini dapat menurunkan angka kecelakaan lalulintas. (Ad)

Pos terkait