Musrenbang, Warga Teluk Duairi Usul Jaringan Air Bersih, Talud Pantai Hingga Ambulance

WASIOR – Pembangunan jaringan air bersih, tanggul/talud pantai dan kali hingga rumah layak huni serta mobil ambulance merupakan beberapa dari puluhan usulan kegiatan yang diajukan masyarakat Distrik Teluk Duairi untuk direalisasikan Pemkab Teluk Wondama pada tahun 2022.

Usulan kegiatan itu disepakati dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Distrik Teluk Duairi tahun 2021 yang berlangsung di kantor Kampung Sobei Indah, Rabu (3/3/2021).

Dari total 32 usulan kegiatan yang diajukan masyarakat Distrik Teluk Duairi yang meliputi 4 kampung yakni Kampung Yopanggar, Aisandami, Sobei Indah dan Sobei Warayaru, sebanyak 30 diantaranya disepakati untuk masuk usulan prioritas yang dibawa ke tingkat kabupaten.

Beberapa di antaranya dianggap sudah mendesak untuk direalisasikan. Antara lain jaringan air bersih di Dusun Warayaru, Kampung Sobei-Warayaru.

Menurut keterangan warga, intake air bersih di Warayaru sudah tidak berfungsi selama 3 tahun terakhir ini karena mengalami kerusakan.

Baca Juga :   Masuk Kategori Daerah Inovatif, Ini Catatan ‘Prestasi’ yang Jadi Kado HUT ke-19 Teluk Wondama

Alhasil dalam 3 tahun ini masyarakat setempat yang sebagian besar merupakan warga transmigrasi mengalami kesulitan air bersih.

“Intake (bak penampung air) sudah rusak jadi masyarakat sudah tiga tahun ini ambil air di kali Warayaru. Kami minta dibangun baru karena di lokasi lama sudah tidak bisa dipakai lagi,”ujar salah satu perwakilan dari Warayaru.

Kondisi yang kurang lebih sama juga dialami para guru dan siswa SMPN Aisandami. Sejak berdiri, sekolah yang berada di pusat distrik Teluk Duairi itu sampai sekarang ini belum dilengkapi dengan jaringan air bersih.

Para siswa terpaksa melakukan aktivitas buang air kecil dan besar di hutan atau di sungai/kali dekat sekolah.

Sementara Puskesmas Teluk Duairi yang berlokasi di Kampung Sobei Indah selama ini tidak memiliki mobil ambulance.

Buntutnya petugas medis setempat maupun warga selalu kesulitan saat akan merujuk pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut ke RS di kota Wasior. Padahal jarak menuju ke RSUD Teluk Wondama di kota Wasior relatif jauh sekitar 25 kilo.

Baca Juga :   PAD Wondama Tembus 18 M, Terbanyak dari Pajak Daerah

Asisten Sekda Bidang Pemerintahan Jack Ayamiseba selaku pemandu musrenbang meminta OPD teknis terkait agar memperhatikan dengan baik semua usulan prioritas yang diajukan masyarakat kampung dalam forum musrenbang distrik.

“Jangan kita membangun sesuatu untuk masyarakat tetapi tidak dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Contoh sekolah, kita bangun gedungnya tapi tidak pikirkan airnya bagaimana.

Bangun intake tapi tidak ada perawatannya sehingga masyarakat sampai 3 tahun ambil air di kali. Ini sama saja dengan membunuh masyarakat secara perlahan-lahan,”ucap Ayamiseba. (Nday)

Pos terkait