WASIOR – Sebanyak 105 usulan kegiatan yang diajukan masyarakat dari 9 kampung di distrik Rasiei ditetapkan sebagai daftar prioritas untuk dimasukan dalam rancangan rencana kerja pemerintah (RKP) Pemkab Teluk Wondama tahun 2022.
Persetujuan dan penetapan kegiatan prioritas tahun 2022 itu dilakukan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tahun 2021, Senin (8/3/2021).
Musrenbang yang dibuka oleh Asisten III Korinus Kris Torey mewakili Plh Bupati Denny Simbar melibatkan 9 kepala kampung di distrik Rasiei. Ikut hadir Wakil Ketua DPRD Selina Akwan bersama anggota DPRD dari daerah pemilihan Teluk Wondama II serta beberapa kepala OPD.
Secara keseluruhan ada 135 usulan kegiatan yang diajukan dalam musrenbang yang dipimpin Kepala Distrik Rasiei Yemima Masakeri. Namun 30 kegiatan dinyatakan belum bisa diakomodir karena berbagai alasan.
Sejumlah kegiatan yang masuk daftar prioritas antara lain jaringan air bersih dan tanggul pantai di Kampung Rasiei, normalisasi kali dan fasilitas untuk objek wisata pantai di Kampung Torey, rumah layak huni, perluasan tanaman pisang di Kampung Uriemi juga pengadaan ternak babi dan ayam di Kampung Sasirei.
Selanjutnya normalisasi kali dan pembangunan tugu pendaratan Injil di kampung Tandia, pembangunan talud kali dan drainase jalan Raya Webi-SMK di Kampung Webi, jaringan air bersih serta kantor kampung di kampung Yomba serta mobil angkutan pedesaan dan jaringan air bersih di kampung Senderawoi.
Adapun dari pemerintah distrik Rasiei, usulan kegiatan yang diterima masuk dalam daftar prioritas diantaranya jaringan air bersih ke kantor distrik serta rehabilitasi berat rumah jabatan kepala distrik.
“Sudah 5 tahun ini saya jadi kepala distrik Rasiei tapi tidak bisa tinggal di rumah jabatan karena rumah jabatan pintu terlepas, kamar mandi rusak dan jendela dicabut.
Semuanya rusak berat. Ini sudah kami usulkan terus menerus tapi belum ada jawaban sampai saat ini,”kata Yemima.
Distrik Rasiei sendiri merupakan ibu kota sekaligus pusat pemerintahan Kabupaten Teluk Wondama. Karena itu Yemima menekankan agar distrik Rasiei perlu mendapat perhatian serius agar bisa cepat maju dan berkembang.
“Sebagian besar usulan yang masuk adalah usulan lama jadi kami sangat berharap itu bisa dijawab agar distrik Rasiei ini bisa juga mengalami perubahan. Sudah 17 tahun kabupaten ini ada tetapi distrik Rasiei yang merupakan ibukota tetap begini-begini saja,”kata Yemima.
Untuk diketahui kegiatan yang masuk daftar prioritas selanjutnya akan dibahas dan disinkronisasi kembali dalam musrenbang tingkat kabupaten sebelum nantinya ditetapkan menjadi RKP tahun 2022. (Nday)