Lestarikan Tradisi, Anak Muda Kampung Sasirei Ikut Pelatihan Suling Tambur

WASIOR – Kesenian suling tambur yang sudah menjadi tradisi lokal orang Wondama kini sudah mulai ditinggalkan para generasi muda.

Banyak anak muda Wandamen – sebutan bagi orang asli Kabupaten Teluk Wondama – tidak tahu cara meniup suling maupun menabuh tambur.

Hal itulah yang mendorong pemerintah kampung Sasirey Distrik Rasiei melaksanakan pelatihan suling tambur bagi anak muda setempat.

Pelatihan yang berlangsung 4 hari dengan melibatkan 10 pemuda kampung menjadi bagian dari upaya melestarikan kesenian suling tambur agar tidak hilang digilas kesenian modern.

“Pelatihan ini untuk anak-anak kami yang belum tahu suling tambur ini mereka juga bisa tahu karena ini kan budaya yang di tinggalkan oleh orang-orang tua dulu. Ini sudah sudah menjadi tradisi yang harus kita lestarikan,”ujar Kepala Kampung Sasirey Korneles Marani di sela-sela acara penutupan pelatihan di balai kampung Sasirey, Jumat (29/1/2020).

Baca Juga :   PT. Fulica Klarifikasi Masalah Tanah di Jalan Baru

Dengan memiliki keterampilan meniup suling maupun menabuh tambur diharapkan para pemuda kampung Sasirey dapat menjadi pelaku kesenian suling tambur sehingga kesenian yang konon diperkenalkan oleh para perantau dari Maluku itu dapat terus diwariskan ke generasi selanjutnya.

“Harapannya mereka yang sudah tahu ini mereka dapat ikut kegiatan gerejani yang selalu ada diisi dengan suling tambur juga kegiatan lain yang. Jadi kita harapkan pemuda di sini harus ikut terlibat (memainkan suling tambur), “ucap Korneles.

Kepala Distrik Rasiei Yemima Masakeri saat menutup pelatihan juga mengharapkan anak muda Wondama dapat terus menjaga dan melestarikan suling tambur sebagai bagian dari kekayaan budaya asli Teluk Wondama.

Adapun pelatihan suling tambur yang berlangsung 4 hari dibiayai dengan dana Otonomi Khusus Kampung Sasirey tahun anggaran 2020 sebesar 20 juta.

Baca Juga :   Kembangkan Budaya Lokal Mahasiswa S2 MPDr Uncen Angkatan I Gelar Pentas Seni Teater

Selain kepala distrik Rasiei, penutupan pelatihan suling tambur juga dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Hendrik Rico Tetelepta. (Nday)

Pos terkait