Launching GNPIP Diharapkan Dapat Menjaga KPSH Komoditas Strategis di Papua Barat Tercapai

SORONG, Kabartimur.com- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua Barat menyelenggarakan pencanangan/launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Papua Barat, (21/20/2022) di Aimas, Kabupaten Sorong.

Pelaksanaan launching GNPIP Provinsi Papua Barat dipimpin oleh Pj. Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si. bersama-sama dengan Bupati/Walikota se-Papua Barat, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi dan Kab. Sorong, serta anggota TPID Provinsi Papua Barat, dan Kabupaten Sorong.

Bacaan Lainnya

Pencanangan ini menjadi upaya dan aksi nyata bersama dalam mendukung extra effort pengendalian inflasi pangan dari sisi hulu-hilir, dan merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022.

Baca Juga :   Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Wakil Bupati Launching Festival Tanaman Hias Pertama

Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan simbolis penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa bantuan sarana produksi (saprodi) pertanian kepada kelompok tani Harapan Gawe Makmur Kabupaten Sorong, penyerahan bibit cabai kepada kelompok tani binaan Pemkab Sorong, penyampaian Token of Appreciation (ToA) Rupiah Tahun Emisi 2022 kepada Bupati/Walikota se-Papua Barat dan unsur Forkopimda yang hadir,

Serta seremonial Gerakan Tanam (GerTam) sejumlah 1000 bibit cabai pada lahan seluas 0.75 hektar yang akan diperluas dengan tanaman hortikultura lainnya pada lahan seluas 3 hektar di Agrowisata Aimas, Kab. Sorong.

Launching GNPIP Provinsi Papua Barat merupakan sebuah decisive action dalam mengendalikan inflasi khususnya pada kelompok inflasi volatile food dan core inflation.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Rommy S. Tamawiwy mengungkapkan bahwa langkah aksi dalam gerakan GNPIP diharapkan dapat sustain sehingga output yang diharapkan yaitu Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) komoditas-komoditas strategis di Papua Barat tercapai.

Baca Juga :   Tahun 2023, DBH Haltim Naik Menjadi Rp 180 Miliar

“Program GNPIP tidak hanya sebatas pada komoditas cabai, namun juga menyesuaikan dengan kondisi komoditas strategis yang sedang bergejolak, maupun komoditas lain yang dianggap penting dalam mendukung ketahanan pangan di masing masing daerah” ungkap Rommy.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw, M.Si. menekankan kepada seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Papua Barat untuk turut bekerjasama dalam me-massive-kan gerakan GNPIP, dimana upaya gerakan bersama dan serempak ini dapat dilakukan juga dengan penanaman tanaman holtikultura dan bahan pangan lainnya, di lahan masing-masing daerah sebagai upaya pengendalian inflasi di kemudian hari.

Launching GNPIP Provinsi Papua Barat diharapkan dapat menjadi momentum upaya bersama pihak-pihak terkait dalam sinergi menjaga ketahanan pangan secara berkesinambungan, meningkatkan produksi dan produktifitas pangan serta meningkatkan efisiensi rantai pasok.

Baca Juga :   Tokoh Aktivis Katolik Lakukan POF Bersama Mahasiswa Jayawijaya Di Kota Studi Manokwari

Hal ini juga dapat menjadi program strategis yang dapat mengakselarasi pengendalian inflasi yang implementatif di setiap kota/kabupaten di Papua Barat. Ke depannya, sinergi dan koordinasi juga perlu untuk terus dijalankan dengan baik agar semua upaya pengendalian inflasi di Papua Barat sesuai apa yang diharapkan yaitu inflasi yang terjaga dalam rentang sasaran dengan memperkuat langkah-langkah yang mengacu pada kerangka 4K (menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) untuk kemajuan dan kesejahteraan pangan di Provinsi Papua Barat.

Inflasi Terkendali, Pangan Terjaga, Ekonomi Tumbuh! Torang Bisa! .(Red/Rls)

Pos terkait