Ketua PMI Sulsel Pertemukan TKI Asal Bantaeng yang Terpisah 12 Tahun dari Keluarganya

Ketua Palang merah provinsi sulawesi selatan Ichsan Yasin Limpo berhasil memfasilitasi pertemuan keluarga yang sudah terpisah belasan tahun lamanya. Adalah Amir, warga Kabupaten Bantaeng yang terpisah sejak merantau menjadi TKI di negeri jiran Malaysia dua belas tahun silam, kamis siang tadi dipertemukan dengan ibu kandungnya. Suasana harupun tak terbendung saat anak dan ibu bertemu untuk pertamakalinya. Bagi Amir, ini adalah berkah ramadhan bisa bersua kembali dengan keluarganya. Dia pun tak henti henti mengucapkan syukur dan berterimakasih kepada palang merah, khususnya Ichsan Yasin limpo sebagai ketua PMI Sulsel dan jajarannya yang sudah berupaya keras.

 

Sekretaris PMI Sulsel Lutfi Qadir menjelaskan, kisah ini berawal dari surat dari PMI di Nunukan yang meminta tolong kepada PMI Sulsel untuk menyambung tali kasih seorang pemuda bernama Amir warga Kabupaten Bantaeng. Selama belasan tahun Amir bekerja sebagai TKI ilegal di Malaysia, namun takdir berkata lain, dirinya terjaring dalam razia yang dilakukan polisi diraja Malaysia hingga dia harus dideportasi dari negara yang sudah belasan tahun ditempati bekerja.

 

“Sejak surat itu masuk ke PMI Sulsel, ketua PMI Sulsel Ichsan Yasin Limpo langsung menginstruksikan tim di PMI Sulsel yang tugasnya memang khusus melakukan pencarian identitas keluarga yang terpisah,” jelas Lutfi.

 

Setelah berkordinasi dengan PMI Kalimantan Utara dan PMI Nunukan, tim dari PMI Sulsel langsung melakukan pelacakan dan berhasil menemukan keluarga Amir di Bantaeng. Dan pada hari Kamis, Amir tiba di bandara Sultan Hasanuddin dan dijemput oleh tim PMI Sulsel , dia pun langsung diantar ke kampung halamannya di Kabupaten Bantaeng. Pertemuan ini juga diliput langsung oleh Net TV yang mengikuti perjalanan Amir sejak dari Nunukan.

 

Begitu sampai di rumahnya di Bantaeng Amir langsung disambut isak tangis keluarganya, bahkan ibu kandungnya bernama Bungalia, sampai tak mampu berkata kata, hanya linangan air mata bahagia yang meleleh dipipinya. “Trimakasih sudah mempertemukan saya dengan anakku yang sudah lama terpisah, saya tidak sangka bisa bertemu kembali dengan Amir,” ujar Bungalia sembari memeluk erat anaknya.