WASIOR, Kabartimur.com – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Teluk Wondama, Papua Barat menyoroti masih tingginya ketimpangan kualitas layanan pendidikan, kesehatan juga pembangunan ekonomi antarwilayah di Kabupaten Teluk Wondama.
Terutama antarwilayah di ibukota kabupaten dengan daerah pesisir, kepulauan maupun pedalaman.
Kondisi tersebut memunculkan kesenjangan yang cukup lebar dalam hal kualitas sumber daya manusia (SDM) antara penduduk yang berada di perkotaan dengan yang ada di daerah terluar dan terpencil.
DPRK Teluk Wondama mendorong Pemda mencari terobosan yang tepat untuk bisa memangkas kesenjangan kualitas SDM antarwilayah itu.
Hal itu dikemukakan dalam pemandangan umum gabungan fraksi terhadap rancangan peraturan daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Teluk Wondama 2025-2029 dalam rapat paripurna DPRK Teluk Wondama di Gedung DPRK di Rasiei, baru-baru ini.
“Realitas menunjukkan masih banyak saudara-saudari kita di wilayah pedalaman yang belum melek huruf atau buta aksara ataupun hanya mengenyam pendidikan sampai bangku SD,” demikian salah satu poin pemandangan umum fraksi yang dibacakan Anggota DPRK Teluk Wondama Bernadus A.Imburi.
“Karena itu, kiranya perlu ada terobosan yang diambil agar pembangunan sumber daya manusia bisa merata di setiap wilayah atau setidak-tidaknya perlu ada upaya nyata agar tidak terjadi kesenjangan yang begitu jauh dari wilayah perkotaan dengan wilayah pinggiran dan pedalaman,” lanjut politisi Partai Golkar itu.
Sesuai visi misi daerah yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Teluk Wondama 2025-2029, fokus pembangunan daerah pada tahun 2026 adalah akselerasi kualitas sumber daya manusia.
Dalam jawaban Bupati Teluk Wondama terhadap pemandangan umum fraksi yang dibacakan Wakil Bupati Anthonius Alex Marani, dipaparkan strategi pemerataan pendidikan yang akan dilakukan pada periode lima tahun ke depan.
Yaitu, peningkatan kualitas layanan pendidikan dan literasi dasar melalui semboyan ‘setiap rumah adalah sekolah’. Skema itu diklaim sejalan dengan dengan semangat Otonomi Khusus Papua yakni Papua cerdas.
Selain itu sejalan dengan predikat Kabupaten Teluk Wondama sebagai Tanah Peradaban Orang Papua, maka ke depan akan didorong model pendidikan yang unggul dan bermutu dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik, sarana prasarana serta kurikulum yang relevan dengan perkembangan jaman.
Juga model pendidikan yang berakar pada kearifan lokal. Yakni pendidikan yang tidak sekedar mengejar kompetensi akademik tetapi juga menanamkan nilai moral, spiritualitas dan adat istiadat orang Wondama.
“Tiga, inklusif dan berkeadilan, yaitu memastikan bahwa setiap anak Wondama, tanpa terkecuali, mendapatkan akses pendidikan berkualitas dari kampung sampai kota,” kata Wakil Bupati Alex Marani. (Nday)