Kembangkan Budaya Lokal Mahasiswa S2 MPDr Uncen Angkatan I Gelar Pentas Seni Teater

MANOKWARI, Kabartimur.com – Mahasiswa S2 Magister Pendidikan Dasar (MPDr) Angkatan I Universitas Cendrawasih (Uncen) Kelas Manokwari dan Kelas Teluk Wondama tahun 2021/2022 menggelar Pentas Seni Teater di Aula SMA oikumene Manokwari jl Merapi Fanindi Minggu (10/7/2022).

Pentas seni teater tersebut dibuka langsung oleh kepala dinas pendidikan kabupaten Manokwari yang diwakili oleh Koordinator pengawas pada Peningkatan sumber daya manusia.

Dalam arahannya disampaikan bahwa melalui momentum pentas diharapkan bisa menumbuhkan insan-insan yang memiliki kompetensi yang akan menghadapi tantangan global dimana ilmu yang dibawakan dalam drama bisa diaplikasikan dalam teori yang nyata.

Sekertaris program Study Magister Pendidikan Dasar (MPDr) fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Uncen, Dr. Indah Slamet Budiarti M.Pd menyampaikan bahwa Program magister pendidikan dasar merupakan program Study S2 PGSD yang mengakomodir para guru SD , kepala sekolah SD dan pengawas SD sesuai
Visi misi yakni mengangkat kearifan lokal, budaya lokal dengan wawasan global.

Baca Juga :   16 Tahun Menunggu, Pemkab Wondama Akhirnya Raih Opini WTP

Indah menjelaskan bahwa Output dari pentas seni teater tersebut yakni mahasiswa
mampu mengangkat tesis kearifan lokal , budaya lokal dalam pembelajaran dengan tiga jenis penelitian yang terakomodir nantinya yakni kuantitatif, kualitatif dan depelopment.

Lanjut Indah jelaskan bahwa dengan adanya pentas seni teater ini, mahasiswa bisa mengangkat kearifan lokal ,budaya lokal melalui tulisan implementasi dalam pembelajaran ke SD-an dan output program dari mata kuliah Seni Budaya dan Prakarya (SPDP) dan Teater adalah output seni budayanya yang mengangkat kearifan lokal budayanya secara khusus di Papua barat.

Adapun drama yang dipentaskan mengenai kearifan lokal mahasiswa diberi keleluasaan mengangkat salah satu Sukma yang mempunyai nilai karakter yang bisa dikaitkan dengan pelajaran ke SD dan mahasiswa diberi kesempatan membuat naskah dengan dosen pendamping (Pengampu).

“Mahasiswa dilatih membuat naskah narasi narator hingga pemain mereka ke dalam nuansa kearifan lokal yang dipentaskan” imbuhnya.

Baca Juga :   KPU Manokwari Terima Barang Hibah Penunjang Pelaksana Pemilu Tahun 2023

Pementasan teater dibawakan oleh dua kelas yakni kelas Manokwari dan Kelas Teluk Wondama.Kelas Manokwari mementaskan cerita rakyat Papua barat dari Pegunungan Arfak yang berjudul Edesa Oufa dan Burung Cendrawasih sementara kelas Wondama mementaskan cerita rakyat dari kabupaten Teluk Wondama yang berjudul Amba Carna Jawut Iworo (Asal Mula Batu Api).

Pada kesempatan yang sama , Dosen pengampu Dr. Adolfina Lefaaan Samosir M.Pd jurusan pendidikan bahasa dan seni program Study bahasa indonesia Uncen menjelaskan bahwa pentas seni teater yang dipentaskan mengenai cerita rakyat merupakan kearifan lokal yang bisa terintegrasi dalam program mata pelajaran sehingga mahasiswa bisa memahami budaya dan kearifan lokal.

Menurutnya, program merdeka belajar pendidikan harus penuh action dan melalui
Pementasan ini mampu memupuk budaya di tanah Papua barat agar generasi yang akan datang jangan sampai melupakan dan tidak mengetahui bahwa pendidikan karakter banyak terkandung didalam seni budaya.

Adolfina menjelaskan bahwa Bermain teater tanpa tatapuka tidak bisa berbuat apa-apa namun ketika teater diperankan maka harga diri Papua ditingkatkan di dunia pendidikan dan pendidik yang berkarakter diukur dari literasi yang dimilikinya dalam mengakses informasi.

Baca Juga :   Kapolda Papua Barat Bagikan Sembako Kepada Warga di Sanggeng Tengah

“Karakter semua ada dalam pelajaran cerita rakyat, sehingga melalui mata kuliah tersebut kita melihat akar budaya yang tumbuh dan berkembang. Mata kuliah seni budaya mengangkat jati diri Papua yang dipentaskan dalam teater dimana dan penguasaan bahasa dan pertunjukkan budaya bisa dipertahankan” terang Adolfina.

Dirinya mengapresiasi mahasiswa yang berhasil melakukan pentas seni teater dengan maksimal dan mendapatkan nilai yang sangat memuaskan karena pentas yang diperagakan sangat luar biasa.

Pihaknya berharap agar pemerintah daerah baik bisa memberikan perhatian khusus untuk mendukung anak-anak Papua dibidang pendidikan terutama pendidikan untukengenal budayanya sendiri. (Red)

Pos terkait