WASIOR – Komunitas sopir mobil angkutan barang atau yang biasa dikenal dengan ‘blakos’ (belakang kosong) alias mobil pikap di Kabupaten Teluk Wondama berkeinginan Pemda menetapkan tarif resmi untuk mobil angkutan barang.
Selain memberi kepastian bagi para sopir maupun pengguna jasa, adanya tarif resmi juga penting untuk mencegah adanya permainan tarif maupun pungutan liar (pungli) yang merugikan masyarakat.
Adapun selama ini tarif angkutan barang di Teluk Wondama terutama di kota Wasior dan sekitarnya masih berupa kesepakatan antara sopir dengan pengguna jasa.
Kondisi itu dipandang rentan memunculkan permainan harga juga persaingan tidak sehat di antara sesama sopir blakos sendiri.
Hal itu disampaikan para sopir dan kondektur mobil blakos di kota Wasior dalam acara Jumat Curhat yang digelar Polsek Wasior di terminal khusus mobil pikap di Wasior, Jumat (6/1/2023).
Jumat Curhat Polsek Wasior dipandu langsung oleh Kapolsek Ipda M. S. Atmajaya. Turut hadir Lurah Wasior M. Ickbal Marani, Ps Kanit Binmas Polsek Wasior Aipda Simon Tandi dan Bhabinkamtibmas Distrik Wasior Bripka Ernesth Patipelohy.
“Kami minta Pemerintah Daerah agar segera menetapkan tarif resmi, sehingga dapat mencegah terjadinya pungli di areal terminal,” ujar salah satu sopir melalui keterangan tertulis yang dibagikan Humas Polres Teluk Wondama.
Menanggapi harapan para sopir mobil angkutan barang itu, Kapolsek Wasior Ipda Atmajaya berjanji akan meneruskan aspirasi itu kepada Pemda melalui instansi terkait.
Terlepas dari itu, Kapolres berharap komunitas mobil blakos di Wondama terutama yang mangkal di kota Wasior ikut berperan menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif. Terutama di kawasan terminal maupun pasar.
Secara khusus Ipda Atmajaya meminta para sopir dan kondektur mobil blakos untuk menjaga kawasan terminal agar terbebas dari hal-hal yang negatif terutama kebiasaan minum minuman beralkohol atau minuman keras yang bisa memicu terjadinya tindak kriminal.
“Saya mengajak mari kita untuk bersama-sama menjaga terminal ini agar tidak disalahgunakan untuk hal-hal seperti tempat berkumpulnya geng-geng dan tempat pesta miras yang dapat memicu terjadinya tindak pidana yang bisa m erugikan kita semua, “pesan Kapolsek.
Para sopir dan kondektur mobil blakos juga dihimbau tetap menjaga kekompakkan dan kebersamaan sehingga tidak timbul persaingan yang tidak sehat apalagi konflik di antara mereka sendiri.
“Jaga selalu kekompakan dalam komunitas agar tidak mudah terprovokasi serta selalu berbagi informasi dengan Polsek Wasior terkait Kamtibmas agar dapat diatasi lebih cepat sebelum berkembang menjadi konflik yang lebih luas, “ pesan mantan anggota Satreskrim Polres Teluk Wondama itu.
Sebagai informasi, Jumat Curhat merupakan agenda Mabes Polri yang diimplementasikan hingga ke tingkat satuan terkecil dalam rangka mendekatkan Polri dengan masyarakat.
Sesuai namanya Jumat Curhat merupakan wadah untuk mendengarkan aspirasi, masukan juga usul saran termasuk keluh kesah dari berbagai elemen masyarakat terkait berbagai hal yang dianggap penting untuk disuarakan.
Juga menjadi wadah bagi jajaran Polri di semua level untuk berkomunikasi sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk ikut berperan secara aktif menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. (Nday)