Jembatan Layang Jokowi-Sawaibu Dilirik Bappenas Bisa Jadi Prioritas

MANOKWARI, Kabartimur.com – Kementrian Perencanaan Nasional PPN-Bapenas, mulai lirik usulan Kabupaten Manokwari terkait pengembangan wilayah pesisir teluk sawaibu dan Arbitrase jalan bandar udara Rendani Manokwari.

Dikatakan Staf ahli menteri PPN bidang pembangunan sektor unggulan dan infrastruktur sekretariat Desk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di provinsi papua dan papua barat Velix V. Wanggai, penataan wilayah kota perlu dilakukan mengingat Manokwari Sebagai Ibukota Provinsi Papua Barat tetapi juga sebagai salah satu pintu gerbang jalinan kerjasama Indonesia dengan Asia-Pasific.

“Pembangunan Manokwari dilakukan dari dua konteks yang berbeda, dari konsteks lokal Manokwari merupakan ibukota provinsi Papua Barat, kedua dilihat dari konteks nasional Manokwari merupakan salah satu jembatan untuk ke kawasan pasifik, bersama Biak, Jayapura, dan Sorong,” Jelasnya, saat dijumpai wartawan usai meninjau kawasan Teluk sawaibu, Manokwari, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga :   Kepala Suku Besat Arfak: Jadi Pemimpin Harus Merakyat

Velik Melanjutkan, Pembangunan Manokwari dilakukan bukan hanya aspek bandar udaranya saja, namun juga penataan dilakukan di wilayah perkotaan dan penunjangnya juga.

Beberapa langkah yang perlu diambil sesegera mungkin, yakni menempatkan usulan pengembangan abitrase bandar udara rendani dan jembatan layang Jokowi-Sawaibu dalam rencana induk percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat 2022-2031.

“Kedua menyiapkan kerangka kelayakan kriteria seperti kesiapan lahan, kerangka enginering, dan tinjauan amdal. Ketiga perkiraan besaran anggaran dari setiap usulan dari pemerintah kabupaten Manokwari. Keempat dan terakhir yakni membahas terkait dengan target waktu pelaksanaannya,” Jelasnya lagi.

Pembangunan jembatan yang dimaksudkan, Lanjut dia, tidak dapat berdiri sendiri sebagai sebuah sarana penyebrangan. Lebih dari itu, pengembangan lokasi tersebut sebagai pusat perputaran ekonomi yang terus berkembang.

“Jembatan tidak berdiri sendiri, tetapi jembatan berdiri dalam konteks pertumbuhan ekonomi. Yang didalamnya terdapat kawasan terbuka hijau, lahan bagi bisnis komersial, serta kawasan penyangga pemukiman,” Tandasnya.

Baca Juga :   BI papua Barat Salurkan Bantuan Alkes dan Bapok Kepada Ratusan Keluarga yang Berpenghasilan Tidak Tetap

Pengembangan wilayah Manokwari, tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum menjadi wilayah berkembang. Tentunya, dengan komitmen semua pihak seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta dukungan dari masyarakat sangat diperlukan. (TS)

Pos terkait