Jelang Hari HAM Sedunia, 3 Wilayah Adat Papua Lakukan Diskusi Publik

MANOKWARI- Jelang Hari HAM sedunia, Tanggal 10 Desember 2018, 3 Wilayah Adat Papua lakukan diskusi publik, dengan Thema : Melawan Lupa Pelanggaran HAM di Tanah Papua”, di Kantor Sementara DAW III doberay , Kompleks Biryosi (7/12/2018).

Agenda diskusi ini melibatkan Pihak Akademisi dan Pemerintah Provinsi. Terdiri dari Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Manokwari Dr (c) Filep Wamafma, Mewakili Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Barat, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Marthen Tironi,SE. Perwakilan DPR PB, Ketua Fraksi Otsus, perwakilan Persekutuan Gereja-greeja Papua di Papua Barat (PGGP PB), Pdt. Soleman Manufandu, dan sejumlah tokoh masyarakat.

Ketia DAP Wilayah III Doberay, Vinsen Mayor menghimbau Pemerintah, penegak hukum dan semua pihak pelaku pembangunan didesak untuk menghormati hak-hak asasi manusia di Tanah Papua.

Kepada Kabartimur.com, diskusi yang dilaksanakan sangat dinamis karena dihadiri perwakilan Wilayah Adat IV Bomberay, Johan Werfete, Ketua Dewan Adat Kaimana bersama 4 Pengurusnya. Turut hadir Tokoh Perempuan dari Kaimana, Ruth N. Heremba, Ketua Solidaritas Perempuan Papua Daerah Kaimana.

Baca Juga :   BEM UNIPA Kecam Tindakan Kekerasan Aparat Kepada 100 Mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya

Dari Wilayah Adat Saireri, dihadiri Ketua III Dewan Adat Byak. Yang hadir perwakilan dari 3 Wilayah Adat yaitu Doberay, Bomberay dan Saireri.

Dijelaskan Vinsen, diskusi sangat menarik dan melahirkan beberapa rekomendasi yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk aksi HAM sekaligus mendesak pemerintah untuk memperhatikan hak-Hlhak asasi manusia di Tanah Papua.

“Kami mengingatkan Pemerintah untuk Jangan melupakan Hak asasi manusia diatas tanah Papua yang harus dihormati dan dilindungi,” pungkasnya.

Pos terkait