WASIOR Kabartimur- Ratusan pemuda dan remaja Kristen ikut ambil bagian dalam Camping Rohani Pemuda dan Remaja yang diselenggarakan Gereja Pentakosta di Tanah Papua (GPdP) Klasis Teluk Wondama, Papua Barat, Jumat hingga Minggu di Wasior.
Para peserta tidak hanya dari Teluk Wondama tetapi juga datang dari Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Mengangkat tema ‘Dipulihkan Menjadi Generasi Emas’, kemah rohani dalam rangka mengisi liburan sekolah itu bertujuan untuk memperkuat mental spiritual generasi muda Kristen.
Adapun kegiatan yang dilakukan diantaranya Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), pendalaman iman dan Alkitab juga doa bersama. Juga materi tentang bahaya Narkoba bagi generasi muda yang disampaikan oleh Kapolres Teluk Wondama AKBP Mathias Krey.
Ditemui usia memberi materi, Kapolres menilai, mengisi liburan sekolah dengan kegiatan positif seperti camping rohani sangat baik untuk perkembangan mental anak muda jaman sekarang ini.
“Karena dari sinilah anak-anak bisa dibentuk karakter, mereka punya kehidupan di masa depan bagiamana mereka bisa sukses. Tanpa ada pembentukan kerohanian mereka akan susah, “ ujar Krey.
Di era globalisasi seperti sekarang ini di mana media sosial begitu mewabah, remaja dan para pemuda sangat rentan terpapar oleh hal-hal negatif. Polri, kata Kapolres, punya tanggung jawab mempersiapkan watak dan karakter generasi muda agar kelak menjadi generasi penerus bangsa yang bisa diandalkan.
Karena itu penguatan mental dan akhlak generasi muda melalui kegiatan kerohanian perlu terus dilakukan agar mereka tidak mudah terjerumus ke dalam kejahatan seperti Narkoba, Miras, sex bebas maupun hal-hal buruk lainnya.
“Di Wondama ini Narkoba, minuman keras, lem fox (aibon) dan lain-lain seperti banyak sekali jadi kegiatan rohani ini sangat menyentuh bagi pemuda dan remaja di sini. Jadi kita harapkan Pemda bisa dukung supaya kegiatan ini bisa dibuat lebih besar, lebih luas lagi, “ ucap mantan Kapolsek Kota Manokwari ini.
Ketua Klasis GPdP Teluk Wondama Pendeta Beny Sanoy juga berharap camping rohani selama 3 hari itu dapat memberi bekal rohani yang baik bagi remaja dan pemuda Kristen di tanah Papua.
“Kita sengaja pilih pada saat liburan supaya anak-anak ini bisa mengisi liburan dengan hal yang baik. Iman mereka dikuatkan sehingga diharapkan mereka tumbuh menjadi generasi emas, “ ujar Pendeta Sanoy. (Nday)