WASIOR – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Teluk Wondama H. Abudin Ohoimas mengharapkan Idul Fitri 1444 H tidak hanya menjadi momentum kegembiraan bagi segenap umat Islam setelah 30 hari lamanya menjalankan ibadah puasa.
Namun hendaknya juga menjadi momentum bagi umat Islam di Teluk Wondama untuk terus memperbanyak perbuatan baik guna mewujudkan Wondama yang aman, tenteram dan harmonis.
“Hari ini adalah momentum kegembiraan yang kita gunakan berupaya mengantarkan Wondama yang lebih baik, Wondama yang nyaman, tenteram seperti yang kita semua harapkan dan cita-citakan, “kata Ohoimas usai pelaksanaan Salat Idul Fitri di lapangan Yapis Manggurai, Distrik Wasior, Sabtu pagi.
Ketua MUI juga menyerukan kepada kaum muslim di Wondama memaknai Idul Fitri tahun ini dengan terus memperkuat toleransi beragama serta hidup saling menghormati dan menghargai di antara sesama masyarakat.
“Kepada umat Islam kiranya ke depan kita tetap hidup harmonis dengan saudara-saudara kita yang lain. Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung sehingga saling menghormati, saling menghargai membangun toleransi antar sesama kita di Kabupaten Teluk Wondama ini, “pesan eks pegawai Dinas Pertanian itu.
Salat Idul Fitri 1444 H di Kabupaten Teluk Wondama berlangsung di sejumlah tempat. Antara lain di halaman SMP Yapis Manggurai, pelataran ruang tunggu Pelabuhan Wasior, Mushola Polres Teluk Wondama juga di Sobei-Warayaru dan di Windesi.
Seperti terpantau di Yapis Manggurai, Salat Id dimulai pukul 07.00 WIT. Sedikitnya 300 jamaah dari berbagai usia tampak khusuk mengikuti ibadah yang dipimpin Ketua MUI Teluk Wondama serta khotbah oleh Ustad Amaludin La Mani dari Sulawesi Tenggara.
Salah seorang jemaah perempuan, Nuraini mengaku lega dan bahagia karena bisa merayakan hari kemenangan setelah sebulan lamanya berpuasa.
“Alhamdulilah, kita lega. Kita berdoa semoga tahun depan lagi kita bisa sampai seperti begini lagi, “ucap Nuraini.
Ibu rumah tangga itu pun mengaku memanjatkan doa khusus yaitu memohon kepada Tuhan agar diberikan kesehatan dan umur yang panjang agar bisa kembali merayakan lebaran di tahun depan.
“Kita doa (diberikan) panjang umur semua, kita bisa berjumpa lagi di tahun depan dengan semua anak-anak kita, “ucap Nuraini. (Nday)