HUT ke-21, YPPK Diminta Proaktif Perhatikan Persekolahan Katolik di Wondama

WASIOR, Kabartimur.com – Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) se Tanah Papua genap berusia 51 tahun pada 22 Agustus 2025. Bersamaan dengan itu, YPPK Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS) juga memasuki usia 21 tahun.

Di kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, hari ulang tahun (HUT) YPPK se Tanah Papua ke-51 dan YPPK KMS ke-21 dirayakan dengan jalan santai bersama yang melibatkan para siswa dan dewan guru dari seluruh sekolah YPPK di Wondama, Jumat (22/8).

Jalan santai HUT YPPK dimeriahkan dengan atraksi marching band yang ditampilkan TK/PAUD dan SD Katolik Santa Laurensia Wasior serta parade oleh para pelajar SMP Katolik Santo Albertus Wasior.

Ketua Dewan Paroki Santo Laurentius Wasior, Bernard Setiawan saat melepas jalan santai mendoakan YPPK semakin matang dalam melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap persekolahan katolik di Tanah Papua secara khusus di Kabupaten Teluk Wondama.

Baca Juga :   Vaksinasi Covid19 di Wondama Baru 29 Persen, Wabup Andi Kayukatuy Ingatkan Warga Tidak Termakan Hoaks

“Semoga dengan pertambahan usia ini, sekolah-sekolah katolik di Kabupaten Teluk Wondama semakin berkembang, semakin maju dan semakin berkualitas, “kata Bernard.

Kepala SMP Katolik Santo Albertus Wasior Sr Wynandi Wilian, DSY mengharapkan penambahan usia menjadi momentum bagi pihak YPPK KMS untuk semakin meningkatkan perhatian terhadap persekolahan katolik di Kabupaten Teluk Wondama.

Sr Wynandi minta pihak yayasan memberi atensi khusus terkait keberadaan guru pada sekolah-sekolah katolik di Teluk Wondama yang dalam beberapa tahun terakhir terus berkurang akibat adanya regulasi tentang guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

“Contoh di sekolah kami (SMP Santo Albertus), saat ini semua adalah guru honor akibat dari guru P3K yang dipindahkan ke sekolah negeri. Jadi ke depan yayasan harus semakin bekerja keras semakin bersinergi (dengan Pemda) untuk mengatasi persoalan-persoalan ini. Karena ini realitas yang terjadi saat ini, “kata Sr. Wynandi.

Baca Juga :   A2 Janjikan Listrik Menyala di Seluruh Kampung Pulau Roon Dalam 100 Hari Kerja

Sr. Wyandi juga berharap Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan memberi perlakuan yang setara antara sekolah negeri dengan sekolah-sekolah yayasan atau sekolah swasta.

“Karena kita sama-sama membina, mendidik anak-anak Papua. Janganlah sampai sekolah-sekolah yayasan atau sekolah swasta dinomorduakan, “kata Sr. Wynandi.

“Karena jujur, kami tetap bekerja keras supaya anak-anak ini tetap menjadi anak-anak yang berkualitas, anak-anak yang bisa menjadi pemimpin di masa depan, “lanjut biarawati katolik dari ordo Dina Santo Yosep ini. (Nday)

 

Pos terkait