Hari Jadi Wondama ke-19, Mambor Sampaikan Rasa Hormat dan Penghargaan untuk Tokoh Pemekaran

WASIOR – Kabupaten Teluk Wondama tepat berusia 19 tahun pada 12 April 2022. Peringatan hari jadi kabupaten berjuluk Tanah Peradaban Orang Papua itu dilakukan dengan upacara bendera di lapangan apel Pemkab Teluk Wondama di Isei, Selasa pagi.

Bupati Hendrik Mambor tampil sebagai inspektur upacara dengan Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani sebagai komandan upacara.

Upacara hari jadi Teluk Wondama ke-19 dihadiri Ketua DPRD Herman Sawasemariai bersama para pimpinan DPRD dan anggota, Kapolres AKBP Yohanes Agustiandaru, Kepala Kejaksaaan Negeri Manokwari Teguh Suhendra juga Perwira Penghubung Kodim 1801 Manokwari Letkol Inf Arry Revo.

Ikut hadir para tokoh pemekaran Teluk Wondama dan para sesepuh, eks pejabat daerah yang sudah purnatugas, Sekda Denny Simbar bersama pimpinan OPD, kepala distrik dan kepala kampung serta pengurus organisasi wanita, organisasi pemuda dan organisasi keagamaan juga tokoh masyarakat adat.

Baca Juga :   Panen Perdana Padi Ladang di Kampung Webi Buktikan Petani Lokal Wondama Juga Bisa

Dalam pidatonya, Bupati Hendrik Mambor menyampaikan rasa hormat, penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para tokoh pejuang pembentukan Kabupaten Teluk Wondama.

Juga kepada para mantan bupati dan wakil bupati, mantan pimpinan dan anggota DPRD yang telah memberikan kontribusi melalui kiprah dan karya nyata dalam membangun Kabupaten Teluk Wondama.

Mambor yang juga menjadi bagian dari tokoh pemekaran Teluk Wondama dari kabupaten induk Manokwari lantas menyampaikan sejumlah nama yang dia sebut memiliki andil besar dalam perjuangan pembentukan Teluk Wondama yang dimulai pada 2001.

Merekalah yang menandatangani surat pernyataan untuk meminta Wondama menjadi kabupaten. Beberapa di antara mereka kini sudah meninggal dunia.

Yaitu, Dirk Bernadus Urus yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Ikatan Keluarga Wamesa Kabupaten Manokwari bersama tokoh masyarakat Wamesa lainnya Oscar Urus.

Baca Juga :   DPT Pilkada Wondama 25.947 Pemilih, Distrik Wasior Terbanyak Capai 52 Persen

Kedua tokoh, menurut bupati, saat itu sedang dalam kondisi sakit ketika ditemui dirinya untuk meminta tanda tangan surat pernyataan meminta Wondama menjadi kabupaten.

“Dalam kondisi sakit, di pembaringan di tempat tidur, tetapi beliau berdua menandatangani surat minta Wondama jadi kabupaten,” kenang Mambor.
Selanjutnya, Alberth H.Torey yang pada saat itu menjabat sebagai Asisten Tata Pemerintahan Kabupaten Manokwari.

Mantan bupati pertama Teluk Wondama itu juga tercatat sebagai sekretaris Ikatan Keluarga Wamesa di Manokwari.

Berikutnya secara berurutan bupati menyebut nama Lodwick Akwan, Yeremias Betay, Kaleb Marani, Jeane Haurissa, Jack Sawaki, Nicolas Marani dan Jeane Ayamiseba.

“Dan kami sendiri mewakili pemuda menandatangani surat pernyataan untuk meminta Wondama menjadi kabupaten. Itulah perjuangan Wondama menjadi kabupaten. 12 Maret 2001 ditandatangani surat pernyataan Wondama minta jadi kabupaten, 12 April 2003 Wondama jadi kabupaten,”ucap Mambor.

Baca Juga :   Tim Verifikasi dari Provinsi Sudah Turun Tinjau, 47 Calon Kampung Pemekaran di Wondama Diharap Bisa Jadi Kampung Defenitif

Lebih lanjut Mambor mengajak semua elemen masyarakat mengaktualisasikan rasa syukur atas pertambahan usia Kabupaten Teluk Wondama melalui kerja nyata dan prestasi.

“Marilah ungkapan rasa syukur ini kita aktualisasikan melalui kerja bersama agar kita mampu memberikan prestasi terbaik bagi Indonesia dan Kabupaten Teluk Wondama, “pesan orang nomor satu Wondama.

Rangkaian upacara hari lahir Kabupaten Teluk Wondama juga diisi dengan ziarah kubur ke pusara tokoh pemekaran Yulianus Torey, mantan bupati Alberth H. Torey dan mantan Sekda Jusak Karubuy. (Nday)

Pos terkait