WASIOR – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat Selasa (9/4) menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara di TPS untuk Pemilu Serentak 2019.
Simulasi yang berlangsung di lapangan kantor Lurah Wasior itu disaksiskan masyarakat umum, perwakilan partai politik dan caleg, panitia pemilihan distrik (PPD) serta unsur pengawas pemilu.
Ikut hadir para komisioner KPUD, Kepala Dinas Dukcapil Edison Kabiay, Danramil Wasior Mayor Andri Risnawan, Kepala Distrik Wasior Anthonius Alex Marani, Kepala Distrik Wondiboi Alexandra Mambor serta perwakilan Satpol PP.
Ketua KPU Teluk Wondama Monika Elsy Sanoi dalam sambutannya menjelaskan pelaksanaan simulasi pungut hitung di TPS diperlukan agar masyarakat terutama para pemilih dapat mengetahui tahapan-tahapan pencoblosan sehingga tidak mengalami kendala pada 17 April nanti.
“Kita lakukan simulasi ini juga supaya dapat diketahui kemungkinan masalah-masalah yang terjadi saat di TPS sehingga bisa diantisipasi, “ ucap Monika.
Monika juga mengajak semua komponen masyarakat termasuk para caleg dan tim sukses pasangan capres /cawapres menghindari politik uang yang bisa merusak tatanan demokrasi yang telah dibangun selama ini.
“Hindari isu-isu yang tidak benar atau hoax yang dapat mengganggu pesta demokrasi dan jadilah pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab, “ pesan Monika.
Dalam simulasi diperagakan tahap demi tahap proses pemungutan hingga perhitungan suara. Simulasi diawali dengan rapat pleno KPPS untuk menyatakan dibukanya proses pemungutan. Selanjutnya pemilih datang ke TPS kemudian menerima 5 jenis surat suara dan melakukan pencoblosan di bilik suara.
Surat suara yang telah tercoblos selanjutnya dimasukan ke dalam kotak suara yang telah dipasangi label sesuai jenis dan warna surat suara. Simulasi berlanjut ke proses perhitungan suara yang diawali dari surat suara presiden dan wakil presiden kemudian DPD, DPR RI, DPR Provinsi dan terakhir DPRD Kabupaten.
Selanjutnya dilakukan rekapitulasi perolehan suara untuk semua jenis pemilu hingga tuntas dengan disaksikan oleh para saksi parpol dan pengawas TPS. (Nday)