MANOKWARI, Kabartimur.com- Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kabupaten Manokwari, Febelina Indou menekankan upaya penurunan stunting di kabupaten Manokwari harus menjadi perhatian bersama semua pihak.
Febelina memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi Papua Barat dan juga Pemerintah Kabupaten Manokwari dalam membentuk tim percepatan penanganan penurunan stunting di Kabupaten Manokwari.
“Program yang sudah dilaksanakan di tahun 2022 masih berlanjut di awal tahun 2023. Ini menbuktikan bahwa perhatian yang cukup luar biasa dan sangat menjadi fokus dalam agenda pembangunan SDM dimana rapat kerja kepala daerah se-indonesia di Bogor beberapa waktu lalu menjadi arahan penting Presiden RI, Joko Widodo” Kata Febelina .
“Pada poin yang ketiga bapak presiden sangat menekankan penurunan angka stunting, itu berarti bahwa penurunan angka stunting di Republik Indonesia dan yang lebih khususnya di kabupaten Manokwari menjadi prioritas. Kenapa karena ini menyangkut Generasi masa depan dari distrik warmare Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat dan Indonesia” Sambungnya.
Oleh sebab Perhatian kasus Stunting untuk semua anak-anak di seluruh Indonesia terlebih khusus di Warmare ini menjadi PR yang cukup sangat besar bagi kita dan terlebih khusus kepada orang-orang tua yang mempunyai anak-anak terdampak stunting.
” Perhatian ini mari kita respon dengan baik. Pemerintah tidak tinggal diam namun ada kesepakatan mulai dari tingkat provinsi dan juga Kabupaten di mana Peraturan Presiden telah membentuk tim penanganan penurunan angka stunting dan langkah-langkahnya sudah dilalui dan melalui dinas P3AKB dan TP PKK fokus pada kesehatan ibu dan anak” terang Febelina.
Dalam pelaksanaan program-program kerja pihaknya juga bersinergi dan kolaborasi dengan pemerintah setempat terkait dengan penurunan penanganan stunting.
“Kami berharap orang tua bisa merespon dengan baik dan tindak lanjut dari kegiatan hari ini di mana ada pemberian-pemberian dan dari PKK juga akan berkoordinasi dengan kepala Kepala Puskesmas untuk penanganan setiap harinya kepada anak-anak yang berdampak yang sudah terkena stunting” harapnya.
Febelina menambahkan, data yang valid yang akurat sangat dibutuhkan.Besok dan seterusnya tidak boleh lagi ada stunting di wilayah warmare. Ini perhatian pusat perhatian provinsi dan pemerintah Kabupaten bahkan distrik” tegasnya.
” Oleh sebab itu saya percaya 3 bulan ke depan pasti tidak ada lagi stunting di distrik Warmare” sambungnya.(Red/*)