Dunia Politik! Kemana Pemuda Harus Melangkah?

Kondisi perpolitikan di Indonesia semakin hari semakin dinamis, namun karena kedinamisan itu banyak spot yang kemudian tak terkontrol dengan baik, bahkan menjadi peluang untuk saling menjatuhkan, alhasil demokrasi di Negara kita banyak ternodai oleh modus-modus kekinian yang kata para politisi senior ini adalah dinamika demokrasi yang terjadi.

 

Pertanyaannya, apakah dari masa reformasi hingga kini zaman now akan terus terusan seperti itu? Para generasi bangsa telah di pertontonkan dengan sangat tidak demokratif, demi mencapai kekuasaan, mengabulkan ambisi pribadi, politik santun yang dibangun para pendahulu tidak lagi ada saat sekarang ini.

 

Semua adalah tentang siapa yang lebih berkuasa, kenapa? Itulah sistem yang saat ini terjadi, siapa yang berkuasa dialah yang berhak memberikan rekomendasi menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Tidak lagi berkaca pada siapa yang lebih berkualitas menyonsong masa depan bangsa. Tapi siapa yang lebih (pas) dengan sistem yang dibangun dan dibutuhkan.

Baca Juga :   Pemuda Lintas Desa Undang Syamsuddin Alimsyah Paparkan Gagasan

 

Tak lain, Semua ini bermuara pada apa yang bisa kamu manajemen, apakah kamu punya manusia (massa), dan apakah kamu punya (budgeting) untuk merawat apa yang kamu punya? Idealis dan realistis yang berkecamuk merusak tatanan bangsa ini.

 

Ketika idealisme kita disusun dengan sangat rapi tanpa noda, prosesnyalah yang mulai beragam warna, karena keberagaman proses yang tak terkontrol dengan baik, realita di masyarakat semakin tak terdefenisikan.

 

Sungguh kacau balau, demokrasi kita di Indonesia, kalau sistem ini akan terus-terusan menjadi penguasa di Negeri ini.

 

Bangsa ini perlu revolusi yang berkemajuan, anak muda sebagai generasi bangsa perlu paham kemana arah bangsa ini akan dibawa dengan sistem demokrasi yang ada di Indonesia.

 

Anak muda harus mengedukasi diri perihal kondisi masyarakat yang lebih luas, melihat dari gerbang lapangan “apa yang harus diperjuangkan? ” inikah yang tepat dan atau apa yang mengendalikan semua ini kenapa bisa terjadi?”

Baca Juga :   PSI Manokwari Gelar Aksi Sosial di Pulau Mansinam 

 

Sungguh sederhana logika untuk menarik ujung permasalahan negeri ini, Namun dengan sistem yang seperti sekarang ini, sedikit saja ada perubahan yang akan diperbuat, maka modus modus kekinian akan lebih merambah ke berbagai sudut kehidupan.

 

Kuncinya satu, pahami diri dengan mengedukasi banyak orang, bahwa politik hari ini perlu dimaknai lebih luas, tentang kenapa saya menjadi pelajar, mahasiswa, menggeluti profesi tertentu, atau kelompok-kelompok tertentu. Itu bukan tanpa alasan, anda adalah bagian dari hasil kebijakan politik yang di sepakati.

 

Setelah memahami, tunjukkan kalau cita-cita bangsa Indonesia akan terulang kembali melalui satu pembuktian pemuda yang disebut “PERSATUAN”.

 

Untuk itu perlu wadah gerakan yang tidak hanya melek politik semata, tapi perlu perubahan yang terpimpin menuju cita-cita bangsa. Fraksi Muda Indonesia (FMI) hadir sebagai sebuah restorasi perubahan anak muda dalam mencapai ruang kemerdekaan yang sesungguhnya.

Baca Juga :   Ingatkan Jangan Golput, Bupati Mambor Imbau Warga Wondama Ramai-Ramai Datang ke TPS

 

Memahami politik yang lebih santun, lebih menghargai perjuangan, menegakkan demokrasi yang sesungguhnya demokratif, saling mensupport dan bersatu dalam bingkai kebhinnekaan.

 

Sebagai organisasi kepemudaan yang concern pada pendidikan politik pemuda di Indonesia, maka “PERSATUAN”  adalah modal dan senjata utama untuk mewujudkan mimpi Indonesia yang sesungguhnya.

 

 

Pos terkait