WASIOR – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat memastikan perbaikan dermaga kayu di Distrik Roswar yang mengalami kerusakan awal April lalu dilakukan tahun ini juga.
Sekretaris Dishub Fredrick Kassa menyebut pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp600 juta untuk merehabilitasi dermaga kayu di Pulau Roswar.
“Kami sudah siapkan anggaran 600 juta untuk rehab dermaga di Roswar. Tahun ini juga. Memang dikerja supaya kapal bisa masuk kembali. Sekarang kan kapal tidak berani sandar, “jelas Kassa usai mengikuti rapat dengar pendapa (RDP) dengan Komisi C DPRD Teluk Wondama di Isei, Kamis (25/8/2023).
Kassa mengatakan perbaikan dermaga kayu di Pulau Roswar menjadi prioritas karena itu merupakan pelabuhan rakyat satu-satunya yang bisa disinggahi kapal penumpang.
Semenjak dermaga itu rusak praktis tidak ada lagi kapal penumpang yang keluar masuk ke wilayah itu.
Alhasil warga yang mendiami salah satu pulau terluar di Teluk Wondama itu mengalami kesulitan untuk bepergian ke luar daerah.
Menurut Kassa dalam perbaikan nanti konstruksi dermaga masih tetap menggunakan kayu. Namun demikian ke depan bisa ditingkatkan menjadi dermaga beton agar lebih kuat dan tahan lama.
“Sementara tetap kayu karena ini mendesak. Kita lakukan rehab berat tapi hanya dibagian depan yang bagian T-nya saja. Kami sudah cek untuk trestelnya (bagian penghubung ke daratan) masih bagus. Tapi diharapkan ke depan bisa dengan beton, “ucap Kassa.
Sebelumnya, Komisi C DPRD Teluk Wondama saat RDP dengan Dishub mendorong agar perbaikan dermaga kayu di Distrik Roswar segera dilakukan agar warga setempat tidak lagi mengalami kesulitan.
“Kami memandang dermaga di Roswar itu harus mendapat perhatian dari eksekutif karena akses masyarakat di sana untuk keluar masuk menjadi susah. Jadi kalau tidak dibangun baru, ya dilakukan perbaikan segera, “kata Remran Sinadia selaku Ketua Komisi C.
Untuk diketahui, dermaga kayu di Distrik Roswar mengalami kerusakan pada 5 April 2023 lalu. Saat itu kapal penumpang KM.Ekspress Bahari rute Manokwari-Wasior sedang bersandar.
Diduga karena kondisinya yang sudah keropos juga akibat terpaan ombak yang besar, tiang penyangga dermaga di bagian depan patah sehingga badan jembatan menjadi miring kemudian jatuh ke laut. (Nday)