Difasilitasi KAPABEL, KUPS “Kopi Pedamaran” Launcing Home Industry di Bokin

Toraja Utara Kabartimur.Com

Kelompok Usaha Kopi yang berada di Pedamaran, Kelurahan Bokin, Kecamatan Rantebua melakukan Launching Home Industry pada hari Sabtu, (12/03/2022).

Launcing home industri tersebut merupakan salah satu program dari KAPABEL yang bergerak pada bidang pemberdayaan dan pendampingan masyarakat bertajuk adaptasi masyarakat Das Saddang berbasis pengelolaan pangan hutan.

Kegiatan ini hadiri oleh Direktur Kemitraan, KAPABEL, Kadis perindustrian dan Perdagangan Toraja Utara, Perwakilan KPH, Perwakilan Bappeda Torut, Gapoktanhut Pedamaran dan Gapoktanhut Sapan Kua-Kua.

Peresmian Home Industry dilakukan dengan memukul alat musik bambu. Pemukulan alat musik bambu sering dilakukan oleh masyarakat Toraja dalam meresmikan Tongkonan maupun lumbung.

Selain launching Home Industry, pada kesempatan ini dilakukan pula pemutaran film dokumenter aktivitas kelompok tani dalam memproduksi kopi.

Setelah pemutaran film, juga dilakukan penyerahan SK Izin Perhutanan Sosial yang telah kelompok Tani Hutan usulkan pada awal program lalu. Penyerahannya langsung oleh perwakilan KPH Saddang II.

Baca Juga :   Mendaftar ke PDIP, Syamsuddin Alimsyah Usung Konsep Bulukumba Baru

Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan MoU antara KUPS (Kelompok Usaha Perhutanan Sosial) dengan Kedai Kopi Toraja. Melalui MoU ini terbangun komitmen yang kuat pada tingkatan supply and demand.

Selanjutnya, olahan kopi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Pedamaran Bokin tersebut akan dipasarkan dengan nama Kaamelo.

Melalui peresmian rumah insdustri kopi tersebut, M. Ichwan, Salah Satu Tim KAPABEL mengungkap bahwa selain pembangunan Home Industry, juga telah diadakan mesin-mesin penunjang produksi yang seterusnya akan menjadi milik KUPS.

Ia juga berharap adanya peningkatan ekonomi masyarakat dengan adanya pembangunan rumah insdustri kopi tersebut.

“Penyaluran alat Ekonomi Produktif yang berkaitan dengan pengolahan pangan hutan seperti pembangunan Rumah Home Industry berikut mesin-mesin penunjang produksi telah dilakukan. kedepannya seluruh fasilitas penunjang produksi tersebut akan menjadi milik KUPS dan digunakan untuk memproduksi kopi yang mengedepankan kualitas sesuai dengan kebutuhan pasar.

Baca Juga :   Resmob Polres Enrekang Berhasil Bekuk Pencuri Ayam Jenis Peru dan Philipin Asal Torut

Melalui pengolahan kopi diharapkan terjadinya peningkatan ekonomi bagi masyarakat khususnya yang berada di sekitar kawasan hutan seperti warga kelurahan bokin”, Ichwan.

Dewi rezki selaku perwakilan kemitraan mengapresiasi serta berharap agar pemerintah daerah Toraja Utara memperhatikan serta menindaklanjuti keberlangsungan kelompok usaha tersebut.

“Jangan biarkan program ini ketika selesai tidak ada yang melanjutkan.Tetap jaga semangat. setelah program ini selesai, kami berharap Pemda dan kelurahan memperhatikan dan menindaklanjuti keberlanjutan kelompokusaha ini”, ujar Tutur Dewi.

Senada dengan Dewi, Perwakilan Bappeda Toraja Utara juga menghimbau agar kelompok Usaha tersebut tidak hanya sementara, tetapi berkelanjutan.

“jangan sampai apa yang diberikan ke kelompok hanya bertahan sementara dan tidak ada bentuk keberlanjutan. jangan biarkan selesai program selesai juga produksinya. Bantuan hanya sebagai pemantik, bantuan disalurakan sebagai contoh bagi orang yang menerima agar bantuan yang diberikan bisa berhasil dengan baik”, himbaunya.

Baca Juga :   Ombudsman Papua Barat Apresiasi Pelayanan Publik di Polres Teluk Wondama

Lebih lanjut, Pemerintah Daerah Toraja Utara, dalam hal ini Bappeda mengarahkan Home Industry KUPS Pemadaran-Bokin tersebut ke UMKM.

Ia juga menyatakan dukungannya dengan membeberkan bahwa program tersebut sesuai dengan program pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Pemda Torut juga memprogramkan peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan kopi dengan penyaluran bibit kopi. Kami siap mendukung penuh keberlanjutan program ini”, ungkapnya.

Kepada KAPABEL, Ketua KUPS Pedamaran-Bokin terimakasih atas kinerjanya dalam mendampingi pengelolahan kopi KUPS, serta atas perjuangan KAPABEL dalam membuka pasaran untuk kopi di daerahnya.

“Berterima kasih terhadap hadirnya KAPABEL karena telah mendampingi dalam pengelolaan kopi. Dengan hadirnya Home Industry ini, kami tidak bingung lagi untuk menjual kopi kami. kami sangat bersyukur karna telah ada yang mau untuk membeli kopi kami”, ungkapnya. (*nat*)

Pos terkait