Dana Desa di Wondama 2 M Per Kampung, Wabup Indubri : Seharusnya Gerakan Ekonomi Kampung Tumbuh

WASIOR – Wakil Bupati Teluk Wondama, Papua Barat Paulus Indubri mengatakan, dana desa atau dana kampung yang kini mencapai 1,5 sampai 2 miliar per kampung seharusnya menghadirkan banyak kemajuan di setiap kampung.

“Rp1,5 sampai 2 miliar itu saya pikir nilai yang luar biasa. Apalagi penduduk kita di kampung-kampung ini kan tidak banyak jadi seharusnya bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan itu untuk bisa tumbuh, “kata Indubri sewaktu membuka Musrenbang Distrik Rasiei di kantor distrik setempat, Rabu.

Oleh karena itu, dia menekankan agar dana desa yang cukup besar itu dikelola dengan baik terutama untuk menggerakkan ekonomi kampung melalui pengembangan potensi sumber daya alam yang ada di setiap wilayah.

“Mestinya dari hari ke hari, tahun ke tahun sumber daya di kampung itu memberikan kontribusi signifikan untuk mendorong kemajuan kabupaten ini. Mestinya potensi di kampung bisa terdongkrak. Gerakan ekonomi kampung itu mestinya bertumbuh, “ ujar orang nomor dua Pemkab Wondama ini.

Baca Juga :   STIM LPI Reuni Akbar

Wabup juga berharap peran Badan Usaha Milik Desa (BumDes) dimaksimalkan untuk bisa mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya yang menjadi unggulan di setiap kampung.

Dia mencontohkan, Sagu dan Buah Hitam yang merupakan tanaman endemik Wondama. Melalui sentuhan kreatif, seharusnya komoditi lokal tersebut bisa diolah sedemikian rupa menjadi kuliner khas yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

“Sekarang kitong cari sagu saja sudah susah setengah mati. Ada wilayah tertentu di kabupaten itu harus dijaga kelangsungannya. Sagu dijaga terus. Potensi ini akan memberikan kekuataan ekonomi yang luar biasa. Jangan asal tebang saja, rubuh-rubuh saja, “ kata Indubri.

“Juga Buah Hitam. Hari ini orang cari Buah Hitam juga tunggu-tunggu sampe… Itu potensi lokal di wondama yang butuh kecerdasan kita untuk kelola. Jadi Desember-desember itu (jelang Natal) ya bikin kue dari Buah Hitam. Bisa manfaatkan BumDes karena ini buah tidak ada di mana-mana hanya ada di Wondama, “ lanjut alumni SMA Negeri 1 Manokwari ini. (Nday)

Baca Juga :   Hendrik Mambor-Andi Kayukatuy dan Keping Sejarah yang Tercipta

Pos terkait