Toraja Utara – Pasca dialihkannya SMA/SMK ke tingkat propinsi, Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup sekolah SMA/SMK ikut diahlikan ke propinsi termasuk penggajian, namun bagi 180an Pegawai Harian Tetap (PHT) lingkup pendidikan SMA/SMK tidak ikut diahlikan sehingga membuat PHT galau.
Terkait hal tersebut bupati Toraja Utara, siap bertanggungjawab untuk mengganggarkan honor PHT di lingkup SMA/SMK dan Hal ini menuai pujian dari DPR.Sebut anggota DPRD Toraja Utara dari fraksi Hanura, Agustinus Parrangan pada Jumat, (16/6) mengatakan bahwa terkait PHT SMA/SMK yang tidak dianggarakan oleh diknas provinsi, DPR dengan Bupati telah membahasnya dalam rapat komisi belum lama ini, dan bupati siap bertanggungjawab, walaupun itu seharusnya menjadi tanggungjawab diknas propinsi Sulsel.
Agustinus mengapresiasi tindakan bupati Torut tersebut sangatlah bijaksana, dan patut dipuji.Dan sesuai visi dan misi bupati Torut meningkatkan pendidikan di Torut yakni akan membawa Torut ke peringkat ke-5 di Sulsel ini.
Dan langkah yang diambil untuk bertanggungjawab atas honor PHT yang belum terbayar hingga saat ini pemkab bersedia akan membayarkan.
Lanjut dikatakan, Atas pengalihan sekolah SMA/SMK ke propinsi tenaga guru yang masih berstatus PHT menjadi galau karena nasib mereka tidak jelas dalam hal honor, sementara mereka terus mengabdikan diri dengan tetap melakukan proses belajar mengajar sehingga sangat tidak adil bagi PHT yang seharusnya mereka juga menjadi perhatian dinas pendidikan propinsi Sulawesi Selatan.
Sementara pula di Torut salah satu yang membanggakan dengan adanya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang kini telah sampai ke pelosok-pelosok di Toraja Utara membuat anak-anak yang masih usia dini memanfaatkan waktu diusia dini untuk belajar dimana pada usia ini adalah usia emas dan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan bagi mereka untuk menjadi dasar untuk meletakkan pondasi yang kuat, baik dengan menanamkan budi pekerti yang baik agar diusia selanjutnya mereka terbentuk menjadi pribadi yang baik, berpendidikan dengan kelanjutan generasi bangsa ini jelas Agus.