Bupati Hermus Buka Raker Dekranasda Manokwari, Tekankan Penyusunan Program yang Fokus Atasi Delapan Masalah UMKM

MANOKWARI, kabartimur.com-Bupati Manokwari, Hermus Indou, resmi membuka Rapat Kerja (Raker) Dekranasda Kabupaten Manokwari, Jumat (14/11/2025). Dalam arahannya, Hermus menegaskan pentingnya penyusunan program kerja yang terukur dan fokus untuk menjawab delapan persoalan utama UMKM yang sebelumnya dipaparkan oleh Ketua Dekranasda.

Hermus menekankan bahwa Raker harus menjadi forum strategis, bukan sekadar agenda rutin. Setiap program yang dirumuskan, kata dia, wajib memastikan solusi nyata bagi permasalahan para pelaku UMKM di lapangan.

“Terkait rapat kerja Dekranasda, saya kira delapan masalah yang sudah disebutkan oleh Ibu Ketua harus diatur strukturnya agar rumusan program betul-betul menjawab persoalan tersebut. Kita tidak boleh meraba-raba atau membuat program yang tidak bisa menyelesaikan masalah, karena itu membuat kita tidak berhasil,” ujar Hermus.

Ia menambahkan, seluruh program Dekranasda periode 2025–2030 harus diarahkan untuk menuntaskan delapan persoalan inti UMKM. Menurutnya, organisasi yang bekerja dengan fokus dan konsisten akan mendapatkan apresiasi publik dengan sendirinya.

Baca Juga :   Tinjau Rumah Produksi Pengolahan Pala Tomandin Fakfak, Wapres Harap Terus Dikembangkan Menjadi Komoditas Ekspor

“Jadikan Dekranasda sebagai organisasi yang bermakna, bermanfaat, dan berdampak positif untuk mengubah keadaan masyarakat dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak produktif menjadi produktif, dari tidak berdaya menjadi berdaya saing,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Manokwari, Febelina Indou, menyampaikan bahwa pelaksanaan Raker menunjukkan komitmen pengurus untuk langsung menyusun langkah kerja konkret tanpa menunda pekerjaan.

“Melalui rapat kerja ini saya mengajak pengurus merumuskan program yang inovatif, realistis, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan para pengrajin. Mari kita satukan visi-misi dan bekerja dengan hati untuk kemajuan industri kerajinan di Manokwari,” ujarnya.

Febelina juga menegaskan bahwa Dekranasda siap mempromosikan produk UMKM Manokwari. Namun, menurutnya, masih banyak pekerjaan besar yang harus ditangani sebelum produk lokal bisa bersaing lebih luas.

Ia kemudian merinci delapan permasalahan utama UMKM di Manokwari, yaitu:

  1. Keterbatasan SDM dan manajemen usaha
  2.  Kualitas produk yang belum konsisten
  3. Kemasan dan branding yang belum maksimal
  4. Akses permodalan yang terbatas
  5. Distribusi serta akses pasar yang masih lemah
  6. Penguasaan digitalisasi yang rendah
  7. Biaya logistik dan bahan baku yang tinggi
  8.  Kerentanan pelaku UMKM, khususnya mama-mama Papua
Baca Juga :   STQH Tingkat Provinsi Maluku Utara Ke XXVII di Haltim Telah Dibuka Resmi

“Delapan permasalahan ini kami evaluasi dari berbagai kegiatan sebelumnya. Melalui rapat kerja ini, kami berharap semuanya dapat dikelola lebih baik, sehingga gerakan Dekranasda bersama para mitra dapat menjadi solusi bagi UMKM di Kabupaten Manokwari,” tutup Febelina. (Red/*)

Pos terkait