Buka Pelatihan Penginputan SAIK +, Andi Kayukatuy Tekankan Pentingnya Data untuk Keberhasilan Otsus

WASIOR – Wakil Bupati Teluk Wondama Andarias Kayukatuy menekankan pentingnya ketersediaan data dalam mendukung keberhasilan program pembangunan. Termasuk keberhasilan penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus).

Andi, demikian panggilan karib orang nomor dua Wondama itu menilai sejauh ini Wondama belum memiliki ketersediaan data yang memadai. Hal itu yang membuat sasaran pembangunan termasuk dari dana Otsus kerap kali tidak sesuai dengan realitas di lapangan.

“Data kita masih sangat lemah. Kita belum mampu menyiapkan data yang baik sehingga bisa mempengaruhi pembangunan yang kita dapati.

Mulai tahun 2022 dana Otsus tidak lagi dari provinsi tapi langsung ditransfer ke rek kas daerah masing-masing kabupaten/kota. Dan itupun bila data kita, kita siapkan dengan baik dan kita kirim ke provinsi dan kemudian dilanjutkan ke pusat, “ujar Andi.

Hal itu disampaikannya sewaktu membuka Pelatihan Penginputan Data Aplikasi SAIK + bagi Kader Kampung yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung di Aula SMPN Wasior, Selasa (14/12).

Baca Juga :   Percepat Penyaluran Dana Otsus, Dinas PMK Wondama Target 80 Persen OAP Sudah Terinput di SAIK+ Sebelum Tutup Tahun

Acara ini menghadirkan pemateri Ketua Sekretariat Bersama (Sekber) Prosppek Otsus Provinsi Papua Barat Legius Waimbo.

Untuk diketahui, SAIK + (Sistim Administrasi dan Informasi Kampung) adalah aplikasi penjaring data kampung dan kelurahan di seluruh wilayah Provinsi Papua Barat yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pengelolaan data dan informasi dasar kampung dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan dan peningkatan pelayanan dasar bagi masyarakat.

SAIK + dihadirkan untuk mendukung suksesnya program Prosppek Otsus di Provinsi Papua Barat. Karena itulah setiap kampung/desa di Papua Barat diharuskan mempunyai kader yang bertugas sebagai operator untuk menginput data dan informasi yang ada di masing-masing kampung.

Data yang diinput di SAIK + antara lain jumlah penduduk orang asli Papua (OAP) dan non-OAP. Data dari SAIK + akan menjadi acuan bagi pemerintah pusat dalam pengalokasian dana Otsus bagi setiap kabupaten/kota.

Baca Juga :   Listrik Tenaga Surya Kampung Dusner Resmi Beroperasi, Wabup Andi Kayukatuy : Malam Hari Gunakan untuk Anak-anak Baca Buku

Andi berharap adanya SAIK + bisa menghadirkan data dan informasi yang akurat di setiap kampung dan kelurahan sehingga bisa dipakai dalam menyusun perencanaan pembangunan. Dan yang terpenting bisa diandalkan untuk memastikan dana Otsus di Wondama bisa tepat sasaran dan tepat guna.

“Data itu sangat penting. Orang asli Papua di Wondama sesungguhnya ada berapa kita tidak tahu. Di Capil (Dinas Dukcapil) jumlah penduduk juga belum jelas. Ada yang bilang 50 ribu, 40 ribu (jiwa). Di BPS juga berbeda. Jadi aplikasi ini membuat data tersaji dengan baik. Kita bisa memilah mana OAP dan mana yang non Papua,”kata Andi.

Legius Waimbo menjelaskan, SAIK + adalah solusi untuk menjawab permasalahan data yang selama ini menjadi salah satu penghambat dalam perencanaan dan pemanfaatan dana Otsus di Papua Barat.

Baca Juga :   Polres Teluk Wondama Bangun Sumur Bor Bantu Kesulitan Air Bersih di Distrik Nikiwar

“Pada jaman UU Otsus tahun 2001 dan dilanjutkan dengan UU nomor 2 tahun 2021 banyak masalah yang kita hadapi. Salah satunya adalah kita tidak punya data. Orang (asli) Papua itu yang mana, kita berkelahi terus soal itu. Hari ini kita mulai mempersiapkan itu (dengan aplikasi),”kata Waimbo yang bertindak selaku narasumber. (Nday)

 

Pos terkait