Buka Konferensi ke ll NU Wilayah PB, Wagub Ajak Manfaatkan Teknologi Secara Bijak dan Cerdas  

MANOKWARI- Pengurus Besar Nahdatul ulama (NU) wilayah Papua Barat menggelar Konfrensi ke II yang digelar di Manokwari dengan melibatkan pengurus Nahdatul ulama di tingkat wilayah dan pengurus di tingkat Kabupaten/Kota di Papua Barat.

Pelaksanaan Konfrensi ke ll ini  berlangsung selama tiga hari yaitu tanggal 6 sd 8 desember 2019 yang dibuka oleh wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, ditandai dengan tabuh Rebana Hadrat  bersama bupati dan para tokoh agama.

Lakotani dalam arahannya menyampaikan bahwa seiring dengan perkembangan informasi di era 4.0, dimana informasi begitu cepat diterima tetapi ada saja pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan kepentingan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan  yang saat ini menjadi semangat Nahdatul Ulama.

Lakotani mengajak  peserta konfrensi untuk bijak dan cerdas memanfaatkan teknologi  untuk kepentingan syiar dan kepentingan yang mendatangkan kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga :   2019, Pegaf Kelolah 239 Miliar Dana Kampung

Menurutnya,  jika tidak bijak dan cerdas memanfaatkan teknologi maka semua akan mudah di adu domba dengan informasi yang tidak benar sehingga bisa bercerai berai.

Pada kesempatan yang sama, Karateker ketua Nahdatul Ulama Papua Barat, Prof. DR. HM. Salim Al-jufri  mengatakan bahwa kekayaan Nahdatul ulama itu sebagai Jamaiah, Diniyah dan Ijtimaiah sebagai gerakan keagamaan dan kemasyarakatan.

“Kekayaan pertama yang dimiliki Nahdatul ulama adalah pengurus, kalau organisasi tidak ada pengurus itu hanya kerumunan karena itu organisasi ini harus ada pengurus” Kata  Salim Al-Jufri.

Salim Al-Jufri menyebutkan bahwa kepengurusan Papua Barat sudah berakhir dan  diambil alih oleh pengurus Besar kemudian ditunjuk karateker sesuai dengan aturan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi.

Pihaknya menyampaikan bahwa tujuan dilakukan  konfrensi ini adalah untuk memilih pengurus dan tugas yang akan diemban nantinya ketika menjadi pengurus yakni amanat keagamaan dan amanat Kebangsaan.

Baca Juga :   Kepala Kampung di Manokwari Diminta Libatkan Stakeholder Dalam Perencanaan Pembangunan Kampung

Kegiatan Konfrensi II Nahdatul ulama Papua Barat ini mengusung Tema “Membangun Persatuan  Menjaga Kebhinekaan Menuju Papua Barat Yang Berkemajuan”. (AD/*)

Pos terkait