MANOKWARI – Ketua Pengurus Provinsi (Pengrov) Pertina Papua Barat, Clinton Tallo berharap dukungan dan kerjasama yang baik dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua Barat, untuk mempersiapkan diri menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Provinsi Papua.
Dikatakannya, Pertina merupakan salah satu cabang olahraga (cabor) yang meloloskan 10 atlet ke PON XX yang berpeluang menyumbangkan 10 medali pada PON nanti.
“Tinju kan ini perorang, berkelahi di atas ring, sehingga kesehatannya harus terjamin. Kalau medulang emas di cabor tinju, saya tidak bisa bilang kita harus benar-benar emas. Tapi kita berdoa hasil yang maksimal, tapi 10 atlet paling tidak 10 medali. Kalao lolos 5 juga lumayan,” kata Tallo kepada para wartawan di Jl. Merdeka, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sejauh uni kerjasama dengan KONI Papua Barat udah berlajan, namun namanya organisasi hal yang baik bisa menjadi tidak baik.
“Memang pelayanan KONI sudah cukup maksimal, namun masih ada kendala-kendala, tetapi itulah organisasi yang baik tetap menjadi tidak baik.Menurut saya butuh kerjasama yang baik agar semua ini jalan,” ujarnya.
Para atlet tinju kata dia, butuh pemulihan fisik karena sudah vakum kurang lebih selama tiga bulan setelah Pra PON.
“Kalau bulan tiga masih seperti ini kita mau dapat apa di PON nanti. Sedangkan di Pra PON saja kita sudah setengah mati. Olahraga ini butuh biaya besar makanya butuh kerjasama degan KONI dan semua cabor,” ujarnya.
Terkait belum ada perhatian dari KONI Papua Barat, dirinya mengaku tidak menyalahkan siapa-siapa, tetapi dirinya mengajak kerjasama antara KONI Papua Barat dan cabor-cabor yang lolos PON XX lebih ditingkatkan.
“Sebenarnya kami tinju Januari TC nya sudah jalan. Tapi karena masalah mekanisme di pemerintah maka belum jalan. Tapi mau tidak mau kita harus jalan. Di daerah lain sudah jalan, di Papua Barat yang masih tunggu-tunggu,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, saat ini para atlet Pertina Papua Barat sudah berada di Manokwari untuk menjalani tes kesehatan dan tes Tekanan Oksigen Maximum (VO2Max).
“Dua minggu akan menjalani tes kesehatan kemudian dilanjutkan dengan tes VO2Max,” imbuhanya.
Ditanya persiapaannya, dirinya menjelaskan, belum melakukan persiapan yang maksimal.
“Sejauh ini karena vakum setelah Pra PON, mkanya latihan ringan jogging saja,” tandasnya.(S/R)