WASIOR – Kepolisian Resor Teluk Wondama pada Sabtu sore (3/9) hingga malam menggelar patroli sekaligus pengamanan APMS (agen penyuplai minyak dan solar) di kota Wasior dan sekitarnya pasca pengumuman pemerintah tentang kenaikan harga BBM.
Personel Polres dengan menggunakan motor tampak bersiaga di sejumlah APMS di kota Wasior hingga malam hari.
Pengamanan dilakukan untuk memastikan penjualan BBM tetap berjalan lancar sekaligus meminimalisir potensi kerawanan yang terjadi pasca naiknya harga BBM.
“Kita melaksanakan pengamanan ini supaya bisa menutup niat dan kesempatan para pembeli nakal agar tidak terjadi kelangkaan akibat penimbunan BBM oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, “jelas Kapolres AKBP Yohanes Agustiandaru melalui rilis Humas Polres Teluk Wondama yang diterima kabartimur.com Minggu (4/9).
Kapolres mengatakan patroli pengawasan juga pengamanan APMS akan terus dilakukan hingga beberapa hari ke depan untuk menjaga situasi kota Wasior dan sekitarnya tetap kondusif pasca naiknya harga BBM.
“Ke depannya kita juga akan perketat pengawasan dan pengamanan pada tempat-tempat penjualan BBM agar tidak terjadi kejadian yang tidak kita inginkan akibat dari seringnya terjadi kelangkaan BBM, apalagi pada saat ini dalam penyesuaian harga BBM yang terbaru”, ucap Ndaru, sapaan karib Kapolres kelahiran 1981 itu.
Sesuai pantauan pasca pengumuman kenaikan harga BBM pada Sabtu siang, tidak terlihat adanya antrean warga untuk membeli BBM baik di APMS maupun di tingkat pengecer.
Pasalnya selain karena di Wondama belum ada SPBU, sejak beberapa hari terakhir inj BBM jenis pertalite sudah jarang ditemukan di tingkat pengecer.
Harga pertalite di kota Wasior juga sudah jauh lebih tinggi dari harga yang ditetapkan pemerintah. Selama ini umumnya pertalite dilepas dengan harga 13 ribu hingga 15 ribu perliter.
Bahkan di pengecer liar harganya bisa jauh lebih tinggi hingga menembus 20 ribu perliter. (Nday)